Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Helmy Yahya Naik Jadi Dirut TVRI: Dilarang Sang Kakak, Jadi Mantap Setelah Dapat Saran Istri

Helmy Yahya terpilih menjadi Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik TVRI untuk periode 2017-2022.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Helmy Yahya Naik Jadi Dirut TVRI: Dilarang Sang Kakak, Jadi Mantap Setelah Dapat Saran Istri
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Direktur Utama LPP TVRI nonaktif Helmy Yahya didampingi sejumlah direksi LPP TVRI dan kuasa hukum berbicara kepada wartawan terkait pemberhentian dari jabatannya oleh Dewan Pengawas LPP TVRI saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Helmy Yahya menyampaikan sejumlah poin pembelaan terkait pemberhentiannya dari Dirut LPP TVRI dan akan menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Helmy Yahya tidak pernah berpikir akan kembali ke ranah media televisi, apalagi mengurus TVRI.

Namun, usai berunding dengan istrinya, Helmy pun memantapkan pilihan dan pertama kali dalam hidup Helmy, ia melawan larangan dari sang kakak dan maju menjadi Direktur Utama LPP TVRI.

"Akhirnya saya putuskan lanjut mencoba masuk menjadi Dirut (LPP TVRI) dan Alhamdulillah saya mendapatkan amanah pada tanggal 29 November 2017," ujarnya.

Alasan TVRI tayangkan Liga Inggris

Mantan Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Helmy Yahya mengungkap alasan TVRI menayangkan Liga Inggris.

"Kami dapat kepercayaan untuk menayangkan Liga Inggris dengan harga sangat murah," ujar Helmy Yahya di ruang Komisi I DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Helmy Yahya menjelaskan, harga penayangan Liga Inggris senilai 3 juta dolar AS dengan Mola TV berkomitmen membeli iklan 1 juta dolar AS dan perseroan hanya membayar 2 juta dolar AS.

Berita Rekomendasi

"Kalau dihitung dapat 76 game, dapat preview, dapat highlight 1 jam 38 minggu, dapat after match 1 jam setelah match," tutur Helmy Yahya.

Baca: Mahfud MD: Pemerintah Tengah Lengkapi Alutsista untuk Jaga Wilayah Kedaulatan di Perairan

Menurut Helmy, setelah TVRI menayangkan Liga Inggris, banyak masyarakat menonton TVRI.

Menurutnya sepak bola merupakan olahraga yang sangat menghibur rakyat Indonesia.

Direktur Utama LPP TVRI nonaktif Helmy Yahya didampingi sejumlah Direksi LPP TVRI dan kuasa hukum berbicara kepada wartawan terkait pemberhentian dari jabatannya oleh Dewan Pengawas LPP TVRI saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Helmy Yahya menyampaikan sejumlah poin pembelaan terkait pemberhentiannya dari Dirut LPP TVRI dan akan menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Direktur Utama LPP TVRI nonaktif Helmy Yahya didampingi sejumlah Direksi LPP TVRI dan kuasa hukum berbicara kepada wartawan terkait pemberhentian dari jabatannya oleh Dewan Pengawas LPP TVRI saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Helmy Yahya menyampaikan sejumlah poin pembelaan terkait pemberhentiannya dari Dirut LPP TVRI dan akan menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Kalau ada yang bertanya kenapa tidak membeli Liga Indonesja, Liga Indonesia harganya empat kali lipat, lima kali lipat dari Liga Inggris," kata Helmy Yahya.

Helmy Yahya mengatakan, dalam dunia televisi setiap stasiun perlu killer content atau monster program yang dibayar mahal hanya untuk menarik orang menonton stasiun televisi tersebut.

Baca: Polda Jabar Periksa 11 Saksi Terkait Kasus Sunda Empire, Tersangka Ditentukan Setelah Gelar Perkara

"Liga Inggris bagi kami adalah killer content, sebuah showcaes, sebuah etalase, orang melihatnya dan dia akan masuk, lalu dia akan belanja program-program yang lain yaitu sosialisasi kami, pendidikan kami, dan sebagainya," kata Helmy Yahya.

Sementara terkait anggaran pembelian Liga Inggris, Helmy Yahya menyebut TVRI memilikinya dan hal tersebut telah dikoordinasikan dengan dewan pengawas serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelumnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas