Mahasiswa Indonesia di Wuhan: Banyak Hoaks Soal Virus Corona
Dalam pesan tersebut, Eros mengaku merasa terlalu banyak pemberitaan yang tidak benar terkait virus Corona yang beredar di media sosial
Penulis: Gita Irawan
Editor: Deodatus Pradipto
Dan tidak semua makanan pokok yang kita butuhkan itu ada. Misalnya beras, sayur, kebanyakan mungkin hanya menjual camilan.
Kondisi di sana bisa dibilang agak mencekam karena kota sepi, tidak boleh ada yang lewat, transportasi publik dibekukan. Kereta dan bus itu tidak ada.
Jadi seperti kota mati dan sering ada ambulans yang lalu-lalang. Mungkin itu untuk membawa orang uang sudah kena virusnya. Jadi memang seram, sih.
Teman-teman mahasiswa WNI di sana artinya tidak boleh ada yang keluar beraktivitas dan hanya fokus di asrama?
Di kamar dan ada imbauan untuk tidak berkumpul.
Sebenarnya ada berapa banyak mahasiswa WNI di sana?
Jadi begini, yang jadi pandemik itu kan sebenarnya di kota Wuhan. Wuhan itu ibukota provinsi. Provinsinya itu Hubei. Pusat penyebarannya di kota Wuhan, tapi menyebar ke seluruh provinsi.
Jadi yang pertama diisolasi itu kota Wuhan. Setelah itu kota-kota di sekitarnya. Guangshui, Huanggang, Jiangling, dan lain-lain. Setelah itu baru, kalau tidak salah satu provinsi diisolasi.
Jadi di Kota Wuhan ada sekira 11 juta penduduk, di porvinsi Hubei itu ada 60 juta orang. Jadi 60 juta orang itu tidak boleh keluar dari sana.
Kalau mahasiswanya sendiri di kota Wuhan ada 102, untuk seprovinsi Hubei itu ada 244.
Apa saja yang mereka sampaikan baru-baru ini? Apa kebutuhan yang sangat mendesak?
Kemarin pemerintah menyatakan ketersediaan logistik di Wuhan tinggal 3-5 hari lagi. Bagaimana cara WNI di sana dalam mencukupi kebutuhan makanan dan minuman mereka?
Yang paling mendesak itu sebenarnya kebutuhan untuk pulang karena negara lain itu sudah mulai memulangkan. Kalau tidak salah satu negara lain yang sudah berhasil memulangkan itu Jepang.
Jepang itu ada sekitar 200 warga negaranya yang berhasil dipulangkan dengan menyediakan pesawat khusus. Lalu menyusul Amerika Serikat, Prancis, dan Indonesia baru ber-statement hari ini.
Saya baru lihat infonya di Twitter. Itu sudah disediakan pesawat dari TNI AU, cuma masih menunggu izin dari pemerintah China.
Seperti apa sambutan teman-teman mahasiswa WNI di sana soal rencana evakuasi oleh pemerintah Indonesia?
Ya sangat postitif karena mereka di sana seperti tidak ada kepastian dan mereka dihantui virus itu. Karena virus itu kita juga tidak tahu.
Kita berhadapan mungkin bisa tertular, kita tidak berhadapan tapi virus itu menyebar di udara kan bisa terkena juga. Jadi mereka sangat takut di sana, tapi tetap tenang.
Menurut Anda bagaimana penanganan pemerintah China terhadap penyebaran virus Corona?
Kalau dari pandangan pribadi saya, penanganan mereka sudah sangat baik karena mereka sudah berpengalaman dengan penyakit lain.
Kalau dulu tahun 2003 itu ada SARS, tahun 2009 kalau tidak salah ada H1N1. Jadi mereka sudah terlatih menangani pandemik yang sifatnya sangat cepat.
Mereka di sana juga sangat terstruktur. Jadi kalau pemerintah bilang A, maka langsung dilaksanakan dengan cepat. Tidak ada beda pendapat.
Kalau di Indonesia mungkin ada ketidaksetujuan dari DPRD, kalau di sana tidak ada. Kalau pemerintah memutuskan untuk lockdown, maka langsung saat itu juga.
Lalu membuat rumah sakit dalam waktu enam hari, mereka buat langsung saat itu juga. Jadi mereka lebih siap.
Kapan rencana kembali ke sana?
Masih belum ada info karena kita bukannya tidak dianjurkan, tapi dilarang untuk kembali. Sampai ada informasi lebih lanjut untuk kembali ke sana.
Tapi kalau memang sudah ada pernyataan resmi yang membolehkan?
Kalau sudah ada, baru saya kembali.
Keluarga khawatir?
Pasti khawatir.
Kalau nanti kembali ke sana apakah terpikir akan membawa alat atau obat khusus? Misal bawa masker, bawa vitamin, bawa obat khusus antibiotik dan lainnya.
Kalau masuk ke China itu kan ada visa khusus. Kita kan tidak bebas. Untuk membuat visa itu kan akan ada medical check up, itu syarat buat bikin visa China.
Mungkin nanti akan ada syarat khususnya kalau kita ingin kembali ke sana, mungkin harus medical check up lagi. Saya akan kembali, kecuali kalau dari pihak yang memberikan beasiswa ke saya ada kebijakan lain, saya akan ikuti saja.
Sebelum ada virus saya bawa Tolak Angin dan obat-obatan biasa, tidak ada yang khusus. Di sana kita juga dapat asuransi, kok. Fasilitas kesehatan di kampusnya juga bagus.
Anda menulis tujuan anda menuliskan pesan yang ramai dibincangkan adalah agar tidak resah terhadap berita hoaks. Kenapa Anda mau menyampaikan itu?
Jadi ini hanya jawaban saya atas banyaknya pesan WhatsApp yang menurut saya banyak tidak benarnya. Selama ini saya di WA pasif.
Lalu ada satu grup WA yang bicaranya itu seperti ke mana-mana, lalu saya buat jawaban agak panjang. Mungkin dinilai ada benarnya, lalu disebarkan, dan viral. Tapi pesan itu bisa saya pertanggungjawabkan.
Harapan Anda apa atas hal ini?
Kalau bisa WNI di sana bisa cepat dievakuasi sesegera mungkin karena kita tidak tahu wabahnya akan menyebar sampai kapan.
Lalu untuk masyarakat Indonesia bisa tetap waspada tetapi tetap tenang. Soalnya di negara lain banyak yang sudah tertular.
Terlebih pintu masuk penerbangannya kan lumayan banyak, tapi kok tidak ada. Jadi itu harus diwaspadai dan jaga kesehatan serta kebersihan. (*)