Didebat Teddy Gusnaidi, Nasir Djamil Sebut Menteri Jokowi Tak Greget: Masyarakat Tidak Aman
Perdebatan terjadi antara Anggota DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil dengan Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi terkait 100 hari Kabinet Jokowi.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNNEWS.COM - Perdebatan terjadi antara Anggota DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil dengan Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi soal 100 hari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Maruf Amin.
Hal itu terjadi dalam acara Dua Sisi Tv One pada Kamis (30/1/2020).
Nasir Djamil menilai, menteri Jokowi kurang greget dan tidak sesuai harapan.
• 100 Hari Kerja Jokowi, Fahri Hamzah Puji Presiden dan Anggap Prabowo Diistimewakan: Spektakuler
"Kalau dalam pandangan kami, enggak ada gregetnya, kenapa? Bisa jadi ya pembantu-pembantu yang dipilih oleh Presiden Jokowi dan wakil Presiden waktu itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," kritik Nasir.
Menurutnya, ada beberapa menteri yang tidak fokus bekerja.
"Jadi kadang-kadang menteri yang apa istilahnya, tidak fokus dengan apa yang menjadi tugasnya itu yang barangkali harus dicatat oleh presiden dan wakil presiden terkait dengan para pembantunya," lanjut Nasir.
Kemudian, Teddy bertanya apa standar greget tidaknya menteri Jokowi.
"Ya ga, harus jelas dulu ni standarnya apa, enggak gregetnya itu apa jangan semuanya selalu bilang oh enggak greget, Pak Jokowi tidak kerja, Pak Jokowi tidak begini, kemiskinan naik segala macam," tanya Teddy.
Lalu, Nasir menjawab bahwa penegakan hukum di Indonesia masih lemah.
Hal itu didasarkan laporan dari Komnas HAM yang menyebut banyakanya kasus yang belum selesai.