Menkes Sebut Minimnya Informasi Kepada Warga Jadi Pemicu Penolakan Observasi WNI dari Cina di Natuna
Adanya warga yang menolak observasi terhadap WNI yang tiba dari Wuhan, Cina, ditenggarai akibat kurangnya informasi yang disampaikan ke masyarakat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
![Menkes Sebut Minimnya Informasi Kepada Warga Jadi Pemicu Penolakan Observasi WNI dari Cina di Natuna](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kedatangan-wni-dari-wuhan-di-batam_20200202_123356.jpg)
Laporan Warga Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya warga yang menolak observasi terhadap WNI yang tiba dari Wuhan, Cina, ditenggarai akibat kurangnya informasi yang disampaikan ke masyarakat.
Hal tersebut diungkap Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto, seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (2/2/2020)
"Kalau masalah penolakan itu karena ada informasi yang belum tersampaikan dengan baik di masyarakat. Kalau observasi itu berbahaya tidak mungkin kami lakukan" ujar dia.
Baca: Kemenlu: 3 WNI yang Tidak Bisa Ikut Pulang Sudah Ditangani KBRI
Padahal menurut mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto tersebut, pemerintah telah mematangkan baik terkait pemilihan Kabupaten Natuna sebagai tempat observasi.
Ia memastikan dalam proses observasi selama 14 hari yang di lakukan di Hanggar Lanud Raden Sadjad, kompleks Militer, di Kabupaten Natuna, dijalankan sesuai standar dan rekomendasi WHO.
Disebutkan fasilitas tempat observasi tersebut dikelola dokter dari tiga mantra angkatan yakni TNI AL, TNI AD, dan TNI AU.
Baca: Antisipasi Penularan Virus Corona, Pemerintah Tutup Penerbangan dari dan ke China
"Saya sendiri yakin akan batas kemampuan yang kita miliki, apa yang kita lakukan. Observasi dilakukan di kompleks militer, karena semua butuh kedisplinan dalam tahapan-tahapan penanganan ini, sesuai standar WHO tidak boleh sembarangan, kalau tidak di kompleks militer yang disiplin, bagaimana," kata Terawan.
Sebelumnya gelombang penolakan dari warga Kabupaten Natuna terjadi di kawasan pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Minggu pagi.
Pada hari sebelumnya warga juga mendatangi kantor DPRD, untuk mempertanyakan alasan pemerintah memilih Natuna.
Baca: Antisipasi Penularan Virus Corona, Pemerintah Tutup Penerbangan dari dan ke China
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, pemerintah menetapkan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), karena sejumlah alasan.
Diantaranya lokasi observasi dipastikan aman dan jauh dari permukiman, yakni 5 - 6 km dari permukiman warga.
“Protokol kesehatan di antaranya yang harus kita penuhi, kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terbaik dan terpilih adalah wilayah Natuna,” ujar Panglima TNI dalam jumpa pers pelepasan tim penjemput WNI dari Cina di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020).
237 WNI, 1 WNA, dan 5 Anggota Tim Aju KBRI Beijing Dipulangkan dari Cina