Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎Ditinggal Puluhan Warganya Mengungsi, Roda Ekonomi Kampung Tua Penagi Lumpuh

Pantauan Tribunnews.com, Senin (3/2/2020) suasana disana tampak sepi, sunyi bak ‎kota mati

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in ‎Ditinggal Puluhan Warganya Mengungsi, Roda Ekonomi Kampung Tua Penagi Lumpuh
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Kampung Tua Penagi kini bak Kota Mati yang ditinggal warganya mengungsi karena jarak permukiman dengan Hanggar Lanud Raden Sadjad, lokasi observasi WNI dari Wuhan, China hanya berjarak 1 Km 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - ‎Kampung Tua Penagi di Pulau Bunguran Besar, Kota Ranai, Kabupaten Natuna menjadi sorotan.

Ini karena kampung dengan ratusan rumah panggung di atas air tersebut kini ditinggalkan oleh para penduduknya.

Baca: Sepinya Kampung yang Berjarak 1 Km dari Lokasi Karantina di Natuna, Banyak Warga Mengungsi

Suasana ?Kampung Tua Penagi yang ditinggal warganya mengungsi karena jarak permukiman dengan Hanggar Lanut Raden Sadjad, lokasi observasi WNI dari Wuhan, China hanya berjarak 1 Km
Suasana ?Kampung Tua Penagi yang ditinggal warganya mengungsi karena jarak permukiman dengan Hanggar Lanut Raden Sadjad, lokasi observasi WNI dari Wuhan, China hanya berjarak 1 Km (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Pantauan Tribunnews.com, Senin (3/2/2020) suasana disana tampak sepi, sunyi bak ‎kota mati. ‎

Pintu serta jendela rumah tertutup rapat.

Ketua RT 01 RW 04, Batu Hitam, Kampung Tua Penagi‎, Yohanes Supriyanto mengatakan ada 81 warganya yang mengungsi.

BERITA TERKAIT

Warga dilanda ketakutan serta kecemasan.

Permukiman mereka berjarak 1KM dari hanggar yang menjadi tempat observasi WNI dari Wuhan, China.

"Ada 81 warga saya yang mengungsi. Yang disini tinggal 292 warga. Saya terus melaporkan kondisi disini hingga berapa warga yang mengungsi," ungkap Yohanes saat ditemui di kediamannya.

Yohanes mengatakan, rata-rata warga yang mengungsi adalah mereka yang memiliki anak usia balita karena dinilai rentan terpapar penyakit.

Beberapa rumah warga di Kampung Tua Penagi, Natuna yang tertutup rapat
Beberapa rumah warga di Kampung Tua Penagi, Natuna yang tertutup rapat (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

‎Yohanes juga mengungkapkan matinya perekonomian warga karena aktifitas melaut, pelabuhan serta jual beli berhenti total.

Padahal biasanya Kampung Penagi‎ ramai dengan hilir mudik para pekerja pelabuhan dan nelayan.

Warung kelontong hingga warung makan menjadi langganan pekerja yang hendak mengisi perut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas