Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panitia Seleksi Petugas Haji Diminta Tidak Main-main, Tidak KKN dan Tidak Terima Gratifikasi

Kami meminta seluruh panitia pelaksana dapat melaksanakan proses ini dengan prinsip akuntabel, agar tidak bermain-main

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Panitia Seleksi Petugas Haji Diminta Tidak Main-main, Tidak KKN dan Tidak Terima Gratifikasi
Humas Kemenag/Istimewa
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi meninjau pelaksanaan seleksi di Asrama Haji Bekasi, Selasa (04/02/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Seleksi petugas haji tahap pertama yang digelar serentak hari ini di 494 Kab/Kota berjalan lancar. Seleksi tingkat Kankemenag Kab/Kota ini gunakan sistem Computer Asested Test (CAT) sehingga lebih transparan.

Tahapan seleksi ini akan memilih dua kali kuota untuk diikutikaN pada seleksi tahap kedua di tingkat Kanwil Kemenag Provinsi, 13 Februari mendatang. Peserta yang berhak ikut seleksi tahap dua akan diumumkan pada 10 Februari 2020.

"Kami meminta seluruh panitia pelaksana dapat melaksanakan proses ini dengan prinsip akuntabel, agar tidak bermain-main dalam pelaksaannya. Jangan coba-coba KKN, menerima gratifikasi, dan menjanjikan kelulusan kepada peserta," pesan Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi usai meninjau pelaksanaan seleksi di Asrama Haji Bekasi, Selasa (04/02/2020).

Khoirizi mengingatkan bahwa pelaksanaan tiap tahapan seleksi dipantau oleh Itjen Kemenag, bahkan KPK. "Seleksi petugas haji tidak dipungut biaya alias gratis," tegasnya.

Menurut Khoirizi yang juga dikenal sebagai Ayah Petugas Haji, total ada 7.448 peserta yang ikut dalam seleksi tahap pertama ini.

Mereka berkompetisi untuk menjadi bagian dari 1.319 kuota yang tersedia. Jumlah itu terdiri dari 507 Ketua Kloter, 507 Pembimbing Ibadah Kloter, dan 305 PPIH Arab Saudi. Hingga saat ini, rekap jawaban peserta yang sudah masuk ke aplikasi Siskohat sudah mencapai 75%.

"Seleksi ini tidak saja menjaring kompetensi calon petugas, tapi juga menilai akhlak, disiplin, komitmen melayani, serta pemahaman moderasi beragama," tutur Khoirizi.

BERITA REKOMENDASI

"Panitia juga harus memastikan, calon peserta tidak terlibat penyalahgunaan Narkoba," katanya.

Khoirizi menambahkan, proses seleksi berjalan dengan dilandasi semangat lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu: Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas