Politikus Nasdem Dukung Jokowi Tolak Pemulangan 600 WNI Eks ISIS
Anggota Komisi III DPR RI tersebut berharap pemerintah lebih ketat dan selektif terkait wacana ini agar tidak menjadi polemik baru.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Nasdem Hillary Brigitta Lasut mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang enggan memulangkan 600 warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS.
Hillary mengatakan pemulangan mereka berbahaya bagi negara. Apalagi belum ada satu negara pun yang menyatakan akan memulangkan warga negaranya yang sudah pernah menjadi Foreign Teroris Fighter (FTF).
"Secara pribadi, saya setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi dan Menkopolhukam Mahfud MD yang tak setuju apabila WNI eks ISIS dipulangkan ke Tanah Air. Sebab berbahaya bagi negara," ujar Hillary, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/2/2020).
"Terlebih belum ada satu negara pun yang menyatakan akan memulangkan warga negaranya yang eks ISIS atau FTF belum ada satupun yang menyatakan akan dipulangkan," imbuhnya.
Anggota Komisi III DPR RI tersebut berharap pemerintah lebih ketat dan selektif terkait wacana ini agar tidak menjadi polemik baru.
Baca: Presiden Jokowi Belum Tunjuk Nama Pejabat Wakil Panglima TNI
Pasalnya, Hillary menilai mereka telah melanggar hukum terkait terorisme. Sehingga ada ketakutan besar apabila mereka dipulangkan dan justru menjadi teroris di Indonesia sendiri.
"Inilah yang kemudian harus dikaji secara matang, jangan sampai menjadi masalah baru bagi negara kita. Bisa saja mereka menjadi virus baru di sini, karena jelas-jelas mereka pergi ke sana untuk menjadi teroris," jelasnya.
Namun, jika memang akan memulangkan WNI eks ISIS tersebut Hillary meminta pemerintah agar mereka mengikuti program deradikalisasi.
"Sebagai saran dan masukan kepada pemerintah, jika memang dipulangkan ke Indonesia mereka harus terlebih dahulu mengikuti program deradikalisasi. Dan deradikalisasi ini harus dilakukan secara matang dan baik, sehingga mereka tidak akan kembali lagi menjadi teroris jika dikucilkan oleh masyarakat," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.