Kondisi WNI Pengidap Corona di Singapura Kian Stabil Meski Masih Dirawat di General Hospital
Seorang WNI yang bekerja di Singapura dan positif terjangkit novel corona virus yang tertular dari majikannya, kini kondisinya sudah membaik.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Singapura positif terjangkit novel corona virus yang tertular dari majikannya.
Kepala Seksi Perlindungan TKI Masa Penempatan Kementerian Ketenagakerjaan Dr Maptuha menyebutkan saat ini kondisi kesehatan WNI tersebut terus membaik.
"Info terbaru mengenai WNI kita yang berada di Singapura yang dinyatakan positif virus novel corona, saat ini kondisinya sudah stabil," kata Maptuha di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).
Walau kondisinya sudah membaik, WNI tersebut masih dirawat di rumah sakit dan mendapatkan perawatan di General Hospital Singapura.
Perawatan terus dipastikan hingga 14 hari setelah dinyatakan positif yang merupakan masa inkubasi dari virus tersebut.
"Masih dirawat di rumah sakit di Singapura untuk terus dipantau di bawah pengawasan Kementerian Singapura hingga dinyatakan benar-benar sehat," ucap Mapuha.
Sementara itu kasus penularan kepada WNI tersebut karena sang majikan yang bekerja di toko obat di Singapura kerap berinteraksi dengan turis asal China.
Saat ini majikan dari WNI tersebut juga tengah mendapatkan perawatan untuk mengatasi novel corona virus yang pertama mewabah di Wuhan, China.
Baca: Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Dilarang Berkumpul dengan Jumlah Banyak & Diberi Termometer
Baca: Balasan Sindiran Inul Daratista untuk Netizen Tak Kalah Pedas, Kesal Sering Dituding Operasi Plastik
WNI tersebut memang tidak bersedia data dirinya diinformasikan terkecuali jenis kelaminnya yakni perempuan dan berusia 41 tahun.
Informasi terkait WNI tersebut dikomunikasikan dari Kementerian Kesehatan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
"Yang bersangkutan tidak mau nama atau identitasnya diinfokan bahkan ke keluarga juga tidak boleh. Pemerintah Singapura ada aturan perlindungan melindungi privasi seseorang itu," kata Maptuha.
Otoritas Singapura terus berupaya menekan penyebaran wabah virus corona.
Diketahui dari data Kementerian Kesehatan Singapura sampai Kamis kemarin terdapat 487 orang yang dicurigai terkena virus corona dengan rincian positif sebanyak 30 orang (satu dinyatakan pulih), negatif virus corona 310 orang, dan 147 orang masih menunggu pemeriksaan.
Duta Besar RI di Singapura I Gde Ngurah Swajaya mengatakan Kemenkes setempat tak bosan-bosannya mengimbau agar semua warga menerapkan pola hidup sehat dan bersih, seperti mencuci tangan menggunakan sabun antiseptic.
Baca: Sempat Takut Virus Corona, Warga Kampung Tua Penagi Natuna Mengungsi, Kini Sudah Kembali ke Rumah
Baca: Ditemukan Kuitansi Pemesanan Kamar Hotel Atas Namanya, Apa Kata Andre Rosiade?
"Imbauan dari Kemenkes Singapura untuk cuci tangan dengan sabun antiseptic dan menjaga pola hidup bersih dan sehat," kata Gde.
Kemenkes Singapura juga terus mengudpate informasi penting terkait virus jenis 2019-nCoV melalui laman resmi mereka, di https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan.
Selain itu juga menyediakan nomor telepon penting bagi seperti MOH general enquiry hotline di nomor 63259220.
Untuk kontak darurat dari Pemerintah Singapura yaitu Singapore Civil Defense Force Emergency Ambulance di 995 dan fasilitas kesehatan untuk penanganan corona virus yang dapat menjadi rujukan antara lain National Center for Infection Disease (NCID) Singapura di nomor 62566011 dan Singapore General Hospital di nomor 63214311.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong menyatakan, Singapura telah bersiap menghadapi wabah tersebut.
Mulai dari meninjau seluruh fasilitas seperti infrastruktur rumah sakit, bangsal isolasi, tempat pengujian ilmiah, serta ketersediaan dan kemampuan para tenaga medis, sampai membentuk komite antar menteri.
"Kami Singapura telah mempersiapkan dini sejak kejadian SARS," ucap Lee dikutip dari Channel News Asia.
Lee menegaskan, tindakan preventif untuk membatasi pengunjung asing terutama dari wilayah China dilakukan murni untuk melindungi warga Singapura.
"Ini adalah respons yang jauh lebih kuat dari apa yang kita lakukan untuk menangkal wabah sars 2002 -2003 silam. Upaya kami melengkapi upaya China menekan penyebaran virus corona," ujar Lee.
WNI di Wuhan
Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun menyatakan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang belum dievakuasi dari Wuhan dalam keadaan sehat.
Ia menambahkan, ketiganya telah beraktivitas seperti biasa dan kembali ke asrama kampus sejak 3 Februari lalu.
"Mereka oke dan sehat. Ketiganya sudah kembali dan tinggal di asrama kampus sejak 3 Februari lalu," kata Djauhari.
Djauhari mengatakan, pihak Kedutaan Besar RI di Beijing terus memantau dan memastikan kondisi ketiga WNI tersebut.
"Setiap hari kami KBRI berkomunikasi dengan mereka, menanyakan perkembangan apa saja," ujarnya.
Pada Sabtu (1/2/2020) lalu, pemerintah Indonesia melakukan evakuasi pada 237 WNI dan satu orang WNA dari provinsi Hubei, China yang menjadi pusat penyebaran virus corona.
Saat dilakukan tahapan screnning kesehatan oleh otoritas China, ketiga WNI tersebut dinyatakan kesehatannya tidak fit dan tidak bisa pulang ke tanah air.
Sementara itu, terkait rencana pemulangan, Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah belum membahas hal itu.
"Kita belum bahas itu," kata Mahfud.(Tribun Network/rin/channel news asia/wly)