Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes RI Pastikan 78 WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang Negatif Virus Corona

78 WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina Pemerintah Jepang selesai menjalani masa observasi.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemenkes RI Pastikan 78 WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang Negatif Virus Corona
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Vensya Sitohang saat konfrensi pers terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Lesson Learnt dari Singapura, di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jakarta, Rabu (12/2/2020). 

Saat ini lebih dari 400 peneliti dari seluruh dunia berusaha menemukan vaksin.

"Para ilmuwan, perusahaan swasta dan pemerintah di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona baru," ungkapnya.

Sementara itu juru bicara WHO Christian Lindmeier menjelaskan, ada tiga tahap utama dalam pengembangan vaksin.

Baca: Update Kondisi WNI Positif Virus Corona Di Singapura: Situasinya Stabil

Pertama, tim peneliti harus mengidentifikasi komponen terbaik untuk vaksin;

Kemudian, melakukan uji coba pada hewan dan manusia; hingga ketika vaksin berhasil maka akan diproduksi dan bisa memakan waktu enam hingga sembilan bulan.

Tercatat dari laporan Komisi Kesehatan Nasional China hari ini (12/2/2020), angka kematian akibat virus korona mencapai 1.114 dan lebih dari 44ribu orang positif terjangkit virus yang menyebar pertama kali pada Desember tahun lalu itu.

Sekira 500 tenaga medis terpapar virus corona

Berita Rekomendasi

 Setidaknya 500 tenaga medis di Wuhan terpapar virus corona atau Covid-19, SCMP melaporkan.

Data tersebut terhitung setidaknya per pertengah Januari, jumlah diprediksi terus bertambah.

Pemerintah setempat memang melaporkan kasus individu tenaga medis yang terinfeksi virus corona.

Namun data tersebut tidak disertai gambar penuh.

Sumber berkata dokter dan perawat diminta untuk mempublikasikan identitasnya secara menyeluruh pada publik.

Alasan pembatasan publikasi identitas para staf medis itu tidak dijelaskan secara gamblang.

Baca: Kesaksian Perawat Medis: Rumah Sakit di Wuhan Tak Henti-hentinya Terima Pasien Corona

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas