Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TB Hasanuddin Apresiasi Keputusan Pemerintah Batal Memulangkan Eks ISIS

"Keputusan pemerintah untuk tidak memulangkan WNI eks ISIS ke Indonesia sudah sangat tepat. Saya sangat mengpresiasi,"

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in TB Hasanuddin Apresiasi Keputusan Pemerintah Batal Memulangkan Eks ISIS
Kolase Tribunnews - Kompas TV
Pemerintah resmi batal memulangkan eks ISIS ke Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin mengapresiasi keputusan pemerintah untuk tidak memulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS ke Indonesia. Purnawirawan TNI berpangkat Mayjen ini menegaskan eks ISIS ini sangat berbahaya bila dipulangkan ke Indonesia.

"Keputusan pemerintah untuk tidak memulangkan WNI eks ISIS ke Indonesia sudah sangat tepat. Saya sangat mengpresiasi," kata Hasanuddin, Rabu (12/2/2020).

TB Hasanuddin12220
Anggota Komisi I DPR, Tubagus (TB) Hasanuddin.

Hasanuddin menilai, eks ISIS asal Indonesia yang per hari ini berjumlah 689 orang, berpotensi menyebarkan ideologi radikal bagi rakyat Indonesia. Melalui rapat terbatas secara resmi pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memulangkan WNI eks ISIS ke Indonesia.

Baca: Kabar Anak-anak Eks ISIS Asal Indonesia Terlantar di Suriah, Mahfud MD: Kalau Ada Silakan Lapor

"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Tidak akan memulangkan FTF (foreign terrorist fighter) ke Indonesia," kata Menko Polhukam Mahfud Md di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Mahfud mengatakan ada 689 WNI yang berada di Suriah dan Turki. Mereka, kata Mahfud, merupakan teroris lintas batas atau FTF. Dari hasil rapat, pemerintah tidak akan memulangkan WNI yang terlibat jaringan teroris. Pemerintah tidak ingin mereka menjadi 'virus' bagi warga Indonesia.

"Keputusan rapat pemerintah dan negara harus memberi rasa aman dari teroris dan virus-virus baru, terhadap 267 juta rakyat Indonesia karena kalau FTF pulang itu bisa menjadi virus baru yang membuat rakyat yang 267 juta merasa tidak aman," ia memastikan.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas