WN Tiongkok Positif Idap Corona Setelah Berlibur di Bali, Benarkah Indonesia Aman?
Seorang wisatawan asal Tiongkok, Jin positif mengidap virus corona setelah dirinya berlibur di Bali pada 2 Januari lalu. Benarkah Indonesia aman?
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
![WN Tiongkok Positif Idap Corona Setelah Berlibur di Bali, Benarkah Indonesia Aman?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/warga-china-dinyatakan-positif-corona-23.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wisatawan asal Tiongkok, Jin positif mengidap virus corona setelah dirinya berlibur di Bali.
Dari temuan tersebut, benarkah Indonesia tidak terdeteksi dari virus corona?
Menanggapi kasus tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun angkat bicara.
Kemenkes menjelaskan bahwa wisatawan asal Tiongkok, Jin yang berkunjung ke Bali 2 Januari lalu, diperkirakan terinfeksi virus corona di Shanghai, bukan di Bali.
Baca: Menkes Terawan Telusuri Riwayat WNA Dikabarkan Positif Virus Corona Masuk Bali
Baca: Virus Corona Paksa Apple Tunda Kemunculan iPhone 12
Kemenkes telah mengkonfirmasi dua maskapai yakni Garuda dan Lion Air yang ditumpangi Jin.
Jin diperkirakan terjangkit virus corona saat pulang ke negaranya di Shanghai pada 28 Januari.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Kamis (14/2/2020).
Hal ini menindaklanjuti keterangan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit CDC kota Hua-inan yang menyebut Jin terinfeksi virus corona sepulangnya dari Bali.
Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menyampaikan pihaknya sudah menindaklanjuti informasi ini dengan mengkonfirmasi maskapai penerbangan tersebut.
“Kita mencoba melihat perhitungan waktu, kalau seandainya tanggal 5 Februari (WN China) confirm positif corona artinya dia melewati masa inkubasi."
"Kami melihat data dari China menjadi positif itu ternyata di hari ke-10," papar Yurianto.
"Artinya kalau kita hitung mundur dari tanggal 5 mundur 10 hari itu ketemunya sekitar tgl 27 atau 28,” jelasnya.
Baca: Masih Nol Kasus Virus Corona hingga Kini, Benarkah Indonesia Tak Mampu Mendeteksinya?
Sementara itu, Yurianto menjelaskan pada 27 Januari WN China tersebut berada di Indonesia.
Ia menyebut pihaknya mencoba melakukan kajian analisis data di Bali melalui spesimen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.