Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Cerita Orangtua Mahasiswa Universitas Wuhan saat Menjemput sang Anak

Ayah Yusuf, Muhammad Ciknang, memastikan sang anak telah dalam kondisi sehat dan tidak sama sekali terjangkit virus Corona

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Orangtua Mahasiswa Universitas Wuhan saat Menjemput sang Anak
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Orang tua Yusuf Azhar, mahasiswa yang dievakuasi dari Wuhan, China 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orang tua Yusuf Azhar, mahasiswa yang dievakuasi dari Wuhan, China, menjemput anak pertamanya yang telah diobservasi di Natuna selama 14 hari di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020) sore.

Ayah Yusuf, Muhammad Ciknang, memastikan sang anak telah dalam kondisi sehat dan tidak sama sekali terjangkit virus Corona.

Baca: Benarkah karena Cuaca dan Matahari Indonesia Jadi Negatif Corona, Begini Penjelasan Ahli

Yusuf Azhar, mahasiswa yang dievakuasi dari Wuhan, China
Yusuf Azhar, mahasiswa yang dievakuasi dari Wuhan, China (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Bahkan untuk memastikan hal itu, ia mengaku tak perlu mengenakan masker saat menjemput anaknya itu.

Diketahui, Cikanang bersama istrinya sengaja menjemput anaknya setelah mengetahui kabar dari pemberitaan WNI yang usai diobservasi dari Natuna akan dikembalikan di Bandara Halim.

Mereka jauh-jauh datang dari rumahnya di Griya Cimangir, Bogor untuk menyambut anaknya itu.

"Bahkan kami bertiga menjemput enggak pakai masker karena memang anak saya sehat di sana," kata Cikanang saat ditemui di Bandara Halim, Jakarta, Sabtu (15/2/2020) sore.

Berita Rekomendasi

Yusuf Azhar adalah satu di antara 238 WNI yang ikut diobservasi di Natuna usai dievakuasi dari Wuhan, China.

Di negeri tirai bambu itu, Yusuf memang datang untuk menempuh pendidikan beasiswa jurusan Bisnis di Universitas Wuhan.

Menurut Ayahnya, Yusuf Azhar disebut sengaja mengambil pendidikan di China untuk mengejar ilmu pengetahuan setinggi-tingginya.

Sebab, Yusuf sejak sekolah menempuh pendidikan di pesantren.

"Kebetulan Anak saya di pondok pesantren 6 tahun. Jadi dia ingin tuntutlah ilmu sampai negeri China," tandas dia.

Baru berjalan 5 bulan atau sejak September 2019 lalu pria berkacamata itu menempuh pendidikan di negeri orang, virus Corona menyerang kota tersebut. Ibu Yusuf, Aprilia, menyatakan sang anak sempat terisolasi di kota Wuhan.

"Dari komunikasi dari Yusuf, mereka itu tidak boleh keluar karena semua perjalanan itu ditutup semua. Mereka hanya ada di dalam kamar. Karena mereka dipantau," kata Aprilia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas