Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIRAL Menkes Terawan Salahkan Pembeli Masker, Singgung Pendapat Pejabat WHO

Ucapan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto baru-baru ini menjadi viral. Terawan mengatakan mengapa masih membeli masker yang harganya tinggi.

Editor: Daryono
zoom-in VIRAL Menkes Terawan Salahkan Pembeli Masker, Singgung Pendapat Pejabat WHO
Tribunnews.com/Jeprima, Xinhua/SCMP
Viral Menkes Terawan salahkan pembeli masker 

TRIBUNNEWS.COM - Ucapan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto baru-baru ini menjadi viral.

Menkes Terawan mengatakan mengapa masih membeli masker yang harganya tinggi.

Setelah menjadi viral, banyak pihak yang tersinggung dengan ucapan Menkes Terawan.

Merebaknya virus Corona di Asia membuat masyarakat Indonesia menjadi was-was.

Semenjak banyaknya pemberitaan mengenai virus Corona, harga masker menjadi melambung.

Harga masker sebelumnya dijual di pasaran dengan harga 20 ribu.

Kini, harga masker mengalami kenaikan yang cukup drastis mencapai ratusan ribu rupiah.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto saat tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pernyataan sehat kepada 238 WNI yang terpapar Virus Korona dan telah menjalani karantina atau observasi di Natuna selama 14 hari. Tribunnews/Jeprima
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto saat tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pernyataan sehat kepada 238 WNI yang terpapar Virus Korona dan telah menjalani karantina atau observasi di Natuna selama 14 hari. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Berita Rekomendasi

Sebagai Menkes, Terawan dimintai jawaban pertanyaan seputar mahalnya harga masker tersebut.

Namun, jawaban dokter Terawan membut sebagian publik semakin mencibirnya.

Menkes Terawan menyalahkan masyarakat yang sehat tetapi membeli masker. 

Publik di media sosial pun tampak terkejut dengan pernyataan tersebut.

Bahkan 'Salah Siapa Membeli' menjadi trending topic di Twitter.

Selain itu, Menkes Terawan juga mengatakan jika masker diperuntukan untuk masyarakat yang sakit saja. 

"Salahmu sendiri kok beli ya," kata Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 15 Februari 2020.

Terawan menilai orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker untuk mengantisipasi virus.

Harusnya, kata dia, masker hanya digunakan oleh orang yang sakit agar tak menularkan penyakitnya ke lingkungan sekitar.

Namun ia melihat, pasca munculnya virus Corona di China, masyarakat Indonesia justru ramai-ramai menggunakan masker meski dalam kondisi sehat.

"Enggak usah (pakai masker). Masker untuk yang sakit," kata dia.

Menurut Terawan, perwakilan dari World Health Organization (WHO) di Indonesia juga memiliki pendapat serupa.

"Dr. Paranietharan dari WHO bilang, enggak ada gunanya (orang sehat pakai masker). Untuk yang sakit supaya tidak menulari orang lain kalau sakit. Tapi yang sehat enggak perlu," kata dia.

Menteri Kesehatan RI, dr Terawan bersama bersama Menteri PMK dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo tiba di bandara Lanud Raden Sajad, Natuna, Sabtu (15/2/2020).
Menteri Kesehatan RI, dr Terawan bersama bersama Menteri PMK dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo tiba di bandara Lanud Raden Sajad, Natuna, Sabtu (15/2/2020). (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)

Saat ditanya lebih jauh apakah pemerintah akan turun tangan dalam mengatasi melambungnya harga masker ini, Terawan tak memberi jawaban tegas.

Namun ia hanya menegaskan bahwa melambungnya harga masker karena mekanisme pasar.

"Itu kan pasar begitu, kalau dibutuhkan banyak harga naik, kalau orang nyari malah justru makin mahal. Kan begitu, tapi kalau enggak ada yang nyari turun sendiri harganya," ucap dia.

Jadi Sorotan Media Internasional

Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional.

Salah satunya Reuters yang menyoroti kenaikan hingga 10 kali lipat dari harga asli.

Bambang Darmadi, seorang penjual peralatan kesehatan salah satu toko di Jakarta, menyebutkan, satu kotak masker biasa berisi 50 lembar saat ini dijual seharga Rp 200.000.

Padahal, harga normal sebelum wabah virus corona terjadi adalah Rp 20.000.

Selain penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air selama 20 detik setelah pergi ke kamar mandi, sebelum makan, dan setelah batuk dan bersin juga bisa menjadi langkah preventif dalam pencegahan virus corona.
Selain penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air selama 20 detik setelah pergi ke kamar mandi, sebelum makan, dan setelah batuk dan bersin juga bisa menjadi langkah preventif dalam pencegahan virus corona. (Istimewa)

Menurut Darmadi, lonjakan harga masker berkisar sampai Rp 10.000 setiap harinya.

Sementara itu, media Pemerintah Singapura, Straits Times, dalam judul berita "Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia" melaporkan bahwa harga satu kotak masker N95 sebanyak 20 lembar mencapai Rp 1,5 juta.

Harga tersebut melebihi nilai satu gram emas yang saat ini berkisar Rp 800.000.

Media ini juga melaporkan kenaikan harga lebih tinggi untuk masker biasa.

Satu kotak berisi 50 lembar mencapai Rp 275.000 dengan harga normal kisaran Rp 30.000.

(Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Harga Masker Tinggi, Menkes: Salahmu Sendiri Kok Beli

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas