Kisah Ahok Jualan Buku Dari Balik Penjara Mampu Raup Uang Rp 19 Miliar
Ahok mampu menghasilkan uang yang jumlahnya cukup fantastis Meskipun dirinya menjalani hukuman di penjara Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan menulis yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok saat menjalani hukuman di penjara Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, ternyata mampu menghasilkan uang yang jumlahnya cukup fantastis.
Diketahui, selama 1 tahun 8 bulan 15 hari hidup di balik jeruji besi, Ahok tidak hanya membaca dan menulis buku.
Ahok pun ternyata disibukan dengan membalas surat.
Menurutnya ada 15 ribu surat yang dibalasnya saat menjalani hukuman penjara di Mako Brimob Kelapa Dua.
Baca: Hasil Survei: Ahok Dinilai Lebih Sukses Atasi Macet dan Banjir Jakarta Dibanding Anies dan Jokowi
"Saya balas lebih 15 ribuan surat. Saya balas," ujar Ahok seperti dikutip dari livestreaming Channel Youtube Tempo Politik Channel, Senin (17/2/2020).
Hal tersebut diungkapkan Ahok dalam acara Peluncuran Buku Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob.
Selain itu, kata Ahok, ia juga berjualan buku 'Ahok di Mata Mereka'.
Sebagaimana diketahui edisi khusus buku "Ahok di Mata Mereka" dijual dengan harga Rp 750.000 per buku.
Baca: Hasil Survei Indo Barometer: Ahok Ungguli Anies soal Banjir, Anies Kalahkan Ahok di Masalah Ini
Pembeli bisa mendapatkan buku, tanda tangan, dan tulisan tangan Ahok.
Nilai yang fantastis diperoleh Ahok dari jualan buku itu.
"Saya juga jualan buku. Tidak tahu berapa, karena masuknya langsung ke Perseroan Terbatas (PT). Pokoknya dapat duit Rp 19 miliar. Itu jualan buku di luar pajaknya. Karena banyak juga bapak ibu bantu jualan," kata Ahok.
Berawal dari kunjungan seorang teman
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mengaku sempat merasa bingung aktivitas apa yang akan dilakukannya saat berada di penjara Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Kebingungan tersebut terjadi saat Ahok awal-awal menjadi penghuni tahanan.
Namun, kebingungan tersebut akhirnya terpecahkan setelah seorang temannya datang dan memberikan buku berjudul I'm Doing My Best.
"'Lu daripada bengong-bengong, lu tulis lah apa yang ingin lu lakukan, I'm doing you best," kata Ahok menirukan kata-kata temannya tersebut dikutip dari livestreaming Channel Youtube Tempo Politik Channel, Senin (17/2/2020).
Baca: Hasil Survei: Ahok Dinilai Lebih Sukses Atasi Macet dan Banjir Jakarta Dibanding Anies dan Jokowi
Hal tersebut diungkapkan Ahok dalam acara Peluncuran Buku Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob.
"Bukunya kecil. Jadi saya ambil bukunya," tambah Ahok.
Setelah bertemu temannya tersebut, menulis pun menjadi kesibukan Ahok setiap harinya dalam menjalani masa pidana penjara di Mako Brimob Kelapa Dua.
Selama 1 tahun 8 bulan 15 hari, mantan Gubernur DKi Jakarta tersebut tak pernah putus menuliskan kisah dan pengalamannya.
"Saya tulis, tulis, tulis tiap hari. Selembar tiap hari. Habis bukunya. Ada lagi yang kirim buku kosong, aku lanjutin, tulis, tulis lagi," ujarnya.
Baca: Pengamat Ungkap Ahok Miliki Nilai Tambah karena Sikap Tegasnya, Yunarto: Padahal Pernah Kena Semprot
Tidak terasa, 615 halaman ditulis Ahok selama dalam penjara.
"Isi waktu. Tidak berasa habis 615 halaman, kalau tidak salah," ucap Ahok.
Bukan hanya itu, Ahok juga menuliskan kisah dan pengalamannya dalam lembar-lembar kertas folio.
Jumlahnya 620 halaman folio.
"Saya punya lagi satu yang folio. Itu 620 halaman," katanya.
Baca: Sama-sama Gunakan Syal, Istri Ahok Disebut Tiru Gaya Veronica Tan, Ini Penampilan Puput Saat Remaja
Ahok berencana, tulisanya 620 halaman folio itu akan dijadikannya buku.
Kini Komisaris Utama PT Pertamina tersebut sedang mengedit tulisannya itu.
"Saya lagi coba edit untuk jadi buku. Mungkin ini bisa jadi dua buku. Karena folio, gede, dan tulisnya penuh sampai fontnya kecil. Nah itulah hasil selama di dalam penjara," katanya.
Selain menulis, Ahok pun membaca 58 judul buku selama 1 tahun 8 bulan 15 hari dalam penjara Mako Brimob Kelapa Dua.
Buku-buku tersebut dikirimkan banyak orang kepadanya saat itu.
Meskipun sebetulnya banyak pula buku yang sudah pernah dibacanya.
"Saya di dalam itu banyak baca buku, karena dikasih oleh bapak, ibu. Banyak ngirimi buku kepada saya," kata Ahok.
"Jadi kalau saya lihat buku, oh ini saya sudah tahu, ya sudah enggak usah baca," ujar Ahok.
Paling tidak, Ahok melahap halaman demi halaman dari 58 buku selama di dalam penjara.
"Dari yang sudah tahu dan sudah baca itu, saya masih menghabiskan 58 buku dan pakai stabilo," ucapnya.
Salah satunya buku yang dibaca Ahok adalah Manusia Apa Robot? karya William Budiman.
"Saya baca. Ini bagus nih. Ini penganut psikologi positif," jelasnya.
Sebagaimana Ahok diputus bersalah oleh pengadilan dalam kasus penodaan agama.
Ahok menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan pada Kamis, 24 Januari 2018.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.