Prabowo Menteri Paling Populer dan Berkinerja Paling Baik
Hasil survei menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi menteri yang paling populer atau dikenal publik.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
Selain menilai kinerja para menteri, Qodari juga menyebut bahwa dari hasil survei juga diketahui 12,3 persen masyarakat mengaku sangat puas dan 58,8 lainnya cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi di 100 hari pertamanya.
"Dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, sebesar 70,1 persen publik puas dengan kerja Presiden Joko Widodo," kata Qodari.
Sementara masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi-Ma'ruf ada 27,4 persen.
"Itu terdiri dari 25,1 persen masyarakat kurang puas dan 2,3 persen tidak puas sama sekali," kata Qodari.
Jika dibandingkan dengan periode pertama Jokowi, Qodari menyebut tingkat kepuasan masyarakat cenderung meningkat.
Baca: Sering Terlupakan, 7 Benda Kecil Ini Wajib Dibawa Saat Traveling, Termasuk Peniti
Baca: Diduga Depresi, Perempuan Muda Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat Permohonan Maaf untuk Keluarga
Pada survei yang dilakukan Maret 2015 lalu, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi hanya sebesar 57,5 persen.
Sementara yang tidak puas pada saat itu 37,5 persen.
"Jadi di periode kedua Pak Jokowi punya garis ini start yang lebih baik dibandingkan 5 tahun lalu. Jadi trust masyarakat itu relatif lebih tinggi," kata Qodari.
Yang menarik, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Wakil Presiden Ma’ruf Amin berada jauh di bawah tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi dan menteri-menteri di kabinet Indonesia Maju.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer, tingkat kepuasan publik terhadap kerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin hanya sebesar 49,6 persen. Sedangkan yang tidak puas 37,5 persen.
Angka ini jomplang jika dibandingkan dengan tingkat kepuasan kepada Presiden Jokowi sebesar 70,1 persen, dan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja para menteri Kabinet Jokowi–Ma’ruf sebesar 54,4 persen.
"Pasti memang jomplang antara presiden dan wakil presiden dan biasanya wakil memang lebih rendah, tapi biasanya nggak jauh, tapi ini jauh ya," kata Qodari.
Survei Indo Barometer sendiri dilakukan pada 9-15 Januari 2020.
Survei melibatkan sebanyak 1.200 responden yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia.
Responden survei adalah WNI yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Survei memiliki margin of error sebesar ± 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.(tribun network/gle/dod)