Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertemu Maruf Amin, Buwas Lapor Ada Banyak Aset Pramuka Dikuasai Sejumlah Oknum

Dalam pertemuan itu, Ketua Kwarnas Budi Waseso melaporkan sejumlah hal penting, termasuk aset-aset Pramuka

Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Bertemu Maruf Amin, Buwas Lapor Ada Banyak Aset Pramuka Dikuasai Sejumlah Oknum
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Kwartir Nasional Gerakan Pramuka atau Kwarnas Pramuka menemui Wakil Presiden Maruf Amin di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan itu, Ketua Kwarnas Budi Waseso melaporkan sejumlah hal penting, termasuk aset-aset Pramuka.

Baca: Berawal hanya Nafsu Lihat Siswi SMP, Seorang Pembina Pramuka di Kediri Peluk dan Cium Anak Asuhnya

"Kami melaporkan aset-aset yang dimiliki Pramuka, yang seharusnya dikelola Pramuka dan bisa untuk membiayai pramuka ini masih belom bisa karena sampai saat ini aset-aset itu masih dikuasai oknum-oknum pramuka yang lama, dimiliki untuk kepentingan pribadi," kata Buwas, sapaan karibnya, seusai pertemuan, Selasa (18/2/2020).

Aset tersebut, dikatakan Buwas, jumlahnya banyak dengan sebaran tak hanya di Jakarta.

Namun, Buwas hanya menyebutkan satu contoh yakni SPBU yang berada di Cibubur, Jakarta Timur.

"Ini sudah kita tangani. Kita berusaha persuasif tapi selama hampir 1 tahun ini tidak selesai, maka kami melaporkan kepada Pak Wapres akan kita tindaklanjuti dengan melalui jalur hukum," lanjutnya.

BERITA REKOMENDASI

Wapres Maruf pun, dikatakan Buwas, setuju atas langkah tersebut.

Maruf yang merupakan Wakil Ketua Majelis Pembimbing Nasional, menginginkan agar persoalan ini dikoordinasikan dengan para penegak hukum.

Baca: Polisi Ringkus Oknum Pembina Pramuka di Kediri yang Cabuli Sejumlah Anak Asuhnya

Lebih lanjut, para pencuri aset Pramuka tersebut, diklaim Buwas, ada yang pernah manjadi pengurus Pramuka. Namun, Buwas tak mau menyebutkan nama.

"Jangan dulu (sebut nama). Kalau ada laporan saya kasih tahu. Nanti kalau saya kasih tahu sekarang dia sudah ancang-ancang, dan yang pasti itu menguntungkan pribadi dan kelompok. Padahal Pramuka ini secara nasional kan, jadi enggak boleh karena itu asetnya aset Pramuka," pungkas eks Kabareksrim Mabes Polri tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas