Sudjiwo Tedjo Tegur Politisi yang 'Main' Ponsel saat Diskusi di ILC: Bu Irma, Saya Lagi Bicara . .
Terdapat moment menarik perhatian publik saat gelaran diskusi di program acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/2/2020) malam.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS. COM - Terdapat momen menarik perhatian publik saat diskusi di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/2/2020) malam.
Dalam diskusi yang mengangkat tema #ILCBPIP dengan membahas pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi, mengatakan 'Agama musuh besar Pancasila'.
Acara yang dipandu Karni Ilyas ini menghadirkan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan.
Seperti Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rachman, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, sejarawan, Anhar Gonggong, politisi Partai Nasdem, Irma Suryani hingga budayawan Sudjiwo Tedjo.
Baca: Sakit Tak Mengenal Status Sosial, Misbakhun Minta Pemerintah Selesaikan Masalah BPJS Kesehatan
Baca: Berpotensi Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo, PDI-P Tegaskan Tak Butuh Calon Boneka
Baca: Aming Ungkap Kondisi BCL setelah Ashraf Sinclair Tiada: Trauma Tidur di Kamarnya Sendiri
Momen menarik perhatian publik tersebut terjadi saat Sudjiwo Tedjo diberikan kesempatan oleh Karni Ilyas untuk menyempaikan pandangannya perihal topik ini.
Sudjiwo Tedjo mengawali pembicarannya seperti biasa di kesempatan-kesempatan saat ia diundang ILC lainnya dengan mengucapkan selamat malam kepada para hadirin.
Setelahnya, budayawan kelahiran 31 Agustus 1962 mulai menanyakan masalah topik tersebut terletak dibagian apa.
"Apa salahnya menganggap agama musuh besar Pancasila? Nggak ada yang salah bagi saya," ujarnya seperti dikutip dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (18/2/2020).
Menurut Sudjiwo Tedjo dalam perjalan panjang keberadaan Pancasila, aspek agama yang ada telah melebur menjadi satu.
Baca: Hariyono: Korelasi Antara Agama dan Pancasila Sangat Positif Karena Punya Posisi Masing-masing
"Pancasila dalam perjalanan termasuk dalam Piagam Jakarta. Agama sudah sejiwa menyatu dalam Pancasila."
"Puncak-puncaknya ada di sosial kultural, bukan di peribadatannya," katanya.
Kemudian dirinya melemparkan pertanyaan kepada hadirin.
"Kalau sudah satu, Pancasila di dalam sosial kultural jadi satu sama agama, dan sebaliknya. Siapa musuh terbesarnya?" tanya Sudjiwo Tedjo.
Ia menegaskan, jika kondisi telah seperti ini, maka musuh terbesarnya adalah Pancasila itu sendiri.