Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AHY Berpeluang Besar Gantikan SBY Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat

Syarif menuturkan AHY berpeluang besar dapat menggantikan SBY sebagai ketua umum (Ketum) Partai Demokrat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in AHY Berpeluang Besar Gantikan SBY Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat
Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com
Agus Harimurti Yudhoyono 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kerap mengunjungi kader di daerah di seluruh Indonesia, akhir-akhir ini.

Menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan, kunjungan tersebut sebagai konsolidasi menjelang kongres Partai Demokrat 2020 yang dijadwalkan berlangsung Mei 2020.

"Ya bagus, konsolidasi," ujar Syarief Hasan, mantan Menteri Komperasi dan Usaha Kecil Menengah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

AHY kini menjabat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono, ayahnya.

Syarif menuturkan hal tersebut sudah menjadi tugas dari AHY, sebab ia merupakan satu di antara wakil ketua umum Partai Demokrat.

Kunjungan yang dilakukan putra sulung SBY ini diharapkan dapat membuat para kadernya optimistis karena memiliki calon pemimpin yang berkualitas.

"(Supaya) kader bisa memahami, memang di Partai Demokrat ini semakin banyak orang-orang yang berkualitas seperti Mas AHY," imbuh Syarief.

Berita Rekomendasi

Terkait peluang AHY, Syarif menuturkan AHY berpeluang besar dapat menggantikan SBY sebagai ketua umum (Ketum) Partai Demokrat.

Hal ini dikarenakan AHY dinilai telah dikenal masyarakat secara luas.

Baca: Reaksi Jose Mourinho Usai Tottenham Dipermalukan Leipzig, Sebut Timnya Sudah Melakukan Apapun

Baca: Mata Sembab BCL Foto Bareng Ari Lasso & Judika Disorot, Bakal Hadir di Grand Final Indonesian Idol?

"Dia ini kan sudah pernah calon gubernur, cuma belum beruntung," ujar Syarief dikutip Kompas.com.

"Pernah juga nominasi-nominasi untuk cawapres, juga belum beruntung. Ini kan juga termasuk perjalanan hidup," imbuhnya.

AHY maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017, berpasangan dengan calon wakil gubernur Silvyana Murni, namun kandas pada putaran pertama.

Pasangan Anies Baswedan - Sandiaga S Uno melawan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saifullah Yusuf bertarung pada putaran kedua yang dimenangi Anies-Sandi.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan ucapan selamat hari ayah untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan ucapan selamat hari ayah untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (INSTAGRAM @agusyudhoyono)

Melihat hal tersebut, Syarief menilai AHY sebagai anak muda yang tegar dan tidak berhenti berjuang.

Selain AHY, Syarief juga mengatakan putra kedua SBY, Edhy Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas juga memiliki peluang untuk menjadi ketua umum Demokrat.

"Oh iya bisa dong, bisa, sangat bisa," kata Syarief.

Selain itu, adiknya AHY, yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas pun menurut Syarief punya peluang.

"Mas Ibas itu termasuk kader muda Demokrat yang sangat berpotensi," imbuhnya.

Baca: Reaksi Jose Mourinho Usai Tottenham Dipermalukan Leipzig, Sebut Timnya Sudah Melakukan Apapun

Baca: Resmi Dibuka, Astra Auto Fest 2020 Tawarkan Mobil Baru dan Bekas Berbagai Merek dari Grup Astra

Kendati demikian, sebelumnya AHY disebut-sebut menjadi calon kuat dalam menggantikan SBY pada Kongres Demokrat 2020.

AHY mulai terjun ke dunia politik setelah memutuskan pensiun sebagai tentara.

Setelah AHY gagal pada Pilkada 2017, Ketua Umum Partai Demokrat SBY mengukuhkan AHY sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pelkada 2018 dan Pemilu 2019.

Ia sempat hendak diusung sebagai calon presiden ketika itu.

Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas melayat ke rumah duka Ashraf Sinclair di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020)
Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas melayat ke rumah duka Ashraf Sinclair di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020) (KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS)

Namun, Demokrat tidak dapat mengusungnya lantaran tidak mendapat dukungan parpol lain.

Atas prestasinya, pada Oktober 2019, AHY ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

AHY diharapkan mampu membawa Partai Demokrat menuju ke arah perubahan yang lebih baik dan progresif.

Pada tahun yang sama AHY juga sempat masuk dalam bursa calon menteri Jokowi-Ma'ruf.

Namun sayang Jokowi tidak memilihnya dan AHY tidak masuk dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.

Baca: Banjir di Pekalongan, Seorang Warga Meninggal Usai Terjatuh Saat Hendak Mengambil Gayung

Baca: BCL Nangis Lihat Mulut Ashraf Sinclair Berbusa, Trauma & Ketakutan Tidur di Kamar: Mimpi Buruk Nyata

Bukan Bersaing

Kongres Partai Demokrat (PD) direncanakan berlangsung pada Mei 2020. Salah satu agenda kongres yaitu pemilihan ketua umum (ketum).

"Belum dinyatakan (calon tunggal). (Kader lain masih bisa mengajukan, Red) Oh ya silakan saja," ujar Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ketika disinggung nama Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Syarief mengatakan adik AHY tersebut juga berpeluang menjadi calon ketua umum partai berlambang mercy itu.

Baca: 11 Tahun Cinta BCL & Ashraf Sinclair hingga Dipisahkan Maut, Janji Sehidup Semati Tak Diingkari

Baca: Luhut: Pemerintah Sedang Kaji Insentif Dampak Buruk Corona

"(Ibas jadi calon?) Oh iya bisa dong, bisa, sangat bisa. Mas Ibas itu termasuk kader muda Demokrat yang sangat berpotensi," kata dia.

Namun, Syarief membantah apabila keduanya akan bersaing untuk menggantikan SBY.

Ia hanya menegaskan bahwa di Demokrat banyak calon pemimpin.

"Ya nggak lah, nanti itu kan masing-masing ada porsinya. Kita hanya tahu bahwa di Demokrat banyak calon-calon pemimpin lah," jelasnya.

AHY dan Ibas usai menemani SBY menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Senin (14/10/2019) siang.
AHY dan Ibas usai menemani SBY menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Senin (14/10/2019) siang. (Rizal Bomantama/Tribunnews.com)

Wakil Ketua MPR RI tersebut juga membeberkan syarat menjadi calon ketua umum Partai Demokrat. Salah satunya pernah menjadi pengurus DPP partai dan memiliki prestasi.

"(Calon ketua umum) Harus ada prestasi dong, latar belakang, integritas, loyalitas, pengabdian selama ini di Partai Demokrat. Kemudian sudah pernah menjadi pengurus DPP Partai Demokrat, itu kan juga menjadi pertimbangan," ujarnya. (Tribun Network/sen, Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas