Hadapi Wabah COVID-19, Menlu Ajak ASEAN dan RRT Perkuat Mekanisme di Kawasan
Menlu Retno secara khusus juga menyampaikan 3 langkah penting untuk meningkatkan kolaborasi negara di Kawasan.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, Vientienne - Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang merebak disejumlah negara menjadi fokus pembahasan pada pertemuan khusus para menteri luar negeri (Menlu) se-ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Vientienne, Laos, Kamis (20/2/2020).
Untuk menanggulangi wabah yang telah menewaskan lebih dari 2000 orang ini, diperlukan kolaborasi negara di Kawasan khususnya antara negara-negara ASEAN dan RRT untuk mencegah dan memberantas wabah COVID-19 di kawasan.
“Wabah COVID-19 telah menjadi tantangan global yang tidak mengenal batas negara, kita tidak memiliki pilihan lain kecuali berkolaborasi” ujar Menteri luar negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi.
Menteri Retno dalam pertemuan Menlu ASEAN-RRT tersebut menyampaikan apresiasi pada pemerintah RRT yang telah membantu dalam proses pemulangan WNI dari lokasi terdampak COVID-19 pada Sabtu (1/2/2020) lalu.
Baca: Update KBRI: Total 34 Orang Dinyatakan Sembuh Virus Corona di Singapura
“Saya sekali lagi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah RRT atas fasilitasi terhadap pemulangan 237 WNI dari Provinsi Hubei dan Kota Wuhan”, ujar Menlu RI.
Menlu Retno secara khusus juga menyampaikan 3 langkah penting untuk meningkatkan kolaborasi negara di Kawasan.
Diantaranya, agar melakukan koordinasi yang erat antara negara di Kawasan untuk mencegah, mengontrol dan meminimalkan dampak wabah COVID-19
Hal itu diterangkannya merupakan langkah penting.
“Pertukatan informasi antara negara ASEAN-RRT sangat esensial” ujar Retno.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengusulkan adanya jalur komunikasi hotline antara ASEAN-RRT untuk melakukan pertukaran informasi terbaru.
Mekanisme ASEAN-RRT dalam menghadapi krisis wabah endemic seperti COVID-19 harus diperkuat.
Baca: Ilmuwan Kebingungan Indonesia Bebas Corona, Terawan: Kami Berutang Pada Tuhan
Dikarenakan, kemampuan mekanisme ASEAN-RRT dalam mengatasi wabah SARS tahun 2003 memberikan pelajaran berharga bagi ASEAN dan RRT menanggulangi wabah COVID-19 ini.
Dalam hal ini, Indonesia mengusulkan pembentukan ASEAN-China Ad-Hoc Health Ministers Joint Task Force.
Menlu RI menekankan Task Force ini dapat memfokuskan kerja sama untuk pertukaran informasi dan data khususnya penanganan wabah COVID-19, pertemuan tim ahli dan mendorong riset dan produksi bersama untuk deteksi virus dan vaksin.
Serta memperkuat strategi komunikasi menjadi sebuah keharusan. Hal itu penting untuk mencegah kepanikan ditengah masyarakat.
“Komunikasi dan edukasi publik terkait wabah COVID sangat penting untuk mencegah kepanikan dan kebingunan masyarakat akibat wabah ini” tegas menlu RI.
Narasi publik yang akurat dan kampanye yang terkoordinasi akan memberikan kepercayaan dan sentiment publik yang baik untuk mencegah stigmatisasi dan meminimalkan berita bohong atau hoaxes yang hanya akan memperburuk situasi.
Menlu menyampaikan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman dalam penanganan wabah dan penyakit tropis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.