Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua PA 212: Korupsi Zaman Sekarang Jauh Lebih Dahsyat

Massa aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI masih berunjuk rasa di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ketua PA 212: Korupsi Zaman Sekarang Jauh Lebih Dahsyat
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI masih berunjuk rasa di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.

Kali ini, giliran Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Marif memberikan orasi dari atas mobil komando.

Slamet Maarif mengatakan, aksi hari ini sebagai bentuk keprihatinan masyarakat terkait maraknya kasus korupsi di Indonesia.

Menurutnya korupsi era sekarang lebih parah dibandingkan rezim sebelumnya.

"Korupsi zaman sekarang jauh lebih dahsyat dari zaman sebelumnya, korupsi orde lama di bawah meja, korupsi orde baru di atas meja, sekarang korupsi sama meja-mejanya dibawa. Korupsi sekarang ratusan triliun," kata Slamet di atas mobil komando, Jumat (21/2/2020).

Baca: Massa Aksi 212 Gelar Salat Ashar Berjemaah di Kawasan Patung Kuda

Dia juga menyoroti banyaknya korupsi yang ada di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Berita Rekomendasi

Mulai dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk hingga PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Kalau korupsi di lembaga negara berarti ada yang salah urus dan yang salah yang memberikan jabatan urus BUMN.

"Makanya kita datang ke Istana mengingatkan. 'Hei yang berikan amanah, yang berikan SK, engkaulah yang bertanggung jawab," kata dia.

Baca: Peserta Aksi 212 Singgung Hilangnya Harun Masiku Hingga Kinerja Firli Bahuri Cs

Dia juga menuding penguasa menjadi skenario korupsi.

"Penguasa menjadi skenario korupsi. Kami menuntut takbir. Takut atau maju, maju, takbir, takbir," katanya.

Sekjen GNPF: Boro-boro ke Istana, Di Sini Saja Sudah Dibarikade

Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Edi Mulyadi mengungkap pihaknya direncanakan melakukan audiensi dengan pihak istana. 

Edy menyebut informasi itu dia dapatkan dari aparat keamanan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas