Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waspada Main HP Sambil 'Ngecas' HP saat Hujan Petir Bisa Membahayakan, Ini Kata Pengamat

Seorang pelajar di Jogja diduga tersambar petir saat dirinya bermain handphone (HP) yang sedang tersambung dengan pengisi daya. Ini pendapat pengamat.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Waspada Main HP Sambil 'Ngecas' HP saat Hujan Petir Bisa Membahayakan, Ini Kata Pengamat
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kakek Farhan, Zamari, menunjukkan headset dan handphone milik cucunya yang pecah diduga tersambar petir, Kamis (20/2/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelajar di Jogja diduga tersambar petir saat dirinya bermain handphone (HP) yang sedang tersambung dengan pengisi daya.

Kejadian tersebut menimpa Farhan Al Halwani saat berada di kediaman kakeknya, Zamari, di Padukuhan Singosaren, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Kamis (20/2/2020), malam.

Farhan sedang bermain gawai yang tersambung pengisian daya serta memakai headset.

Diduga, petir menyambar rumah.

Aliran listrik diduga menjalar dan merusak gawai dan headset Farhan.

Farhan pun mengalami luka bakar serius di bagian wajah, tangan, leher, hingga pundak.

Kondisi gawai dan headphone milik Farhan yang diduga tersambar petir, Kamis (20/2/2020). Farhan diduga tersambar petir saat bermain gawai yang tersambung pengisian daya.
Kondisi gawai dan headphone milik Farhan yang diduga tersambar petir, Kamis (20/2/2020). Farhan diduga tersambar petir saat bermain gawai yang tersambung pengisian daya. (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Baca: Pemain Sepak Bola Muhammad Fery Tewas Disambar Petir, Sempat Bangkit Meski Tubuh Berasap

Menanggapi peristiwa tersebut, Ahli Cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, membenarkan kemungkinan besar sambaran petir pada saat hp tersambung pengisi daya.

Berita Rekomendasi

"Pada beberapa kasus, petir dapat menyambar objek-objek tinggi yang menjulang lebih tinggi dari atap rumah, contohnya seperti antena televisi," ungkap Miming saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (22/2/2020).

Miming menyebut, ketika hal itu terjadi, aliran dari sambaran petir dapat menjalar ke jaringan listrik dalam rumah.

"Hal itu dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan elektronik yang sedang terhubung ke instalasi listrik," ujarnya.

HP yang sedang tersambung dengan pengisi daya atau telepon kabel dapat berpotensi mengalami kerusakan.

"Seperti HP yang sedang di-charge atau yang lainnya atau sambungan lainnya seperti telepon yang masih memakai kabel yang nota bene terhubung ke instalasi kabel telepon," ungkapnya.

"Jadi dari ulasan ini, memang sangat mungkin terjadi seperti yang diberitakan (kasus Farhan)," ungkapnya.

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini, Sabtu 22 Februari 2020: 3 Wilayah Ini Hujan Petir Siang Hari

Tips Menghindari Sambaran Petir

1. Masuk ke Ruangan

Lebih lanjut, Miming memberikan beberapa tips untuk menghindari sambaran petir yang membahayakan.

Jika sedang berada di luar ruangan, hendaknya segera masuk ke dalam ruangan.

"Segeralah masuk ke dalam ruangan atau mobil jika sedang berada di luar ruangan atau mendengar guntur," ujar Miming,

2. Jauhi Air

Apablia tengah berada di kolam renang, Miming mengungkapkan harus segera naik dan menjauh,.

"Air dan logam tidak menarik petir, tapi mereka adalah konduktor listrik yang sangat baik. Arus dari petir akan dengan mudah mengalirkan arus dengan jarak yang jauh dan petir dan dapat menghantarkan energi ke air," ungkapnya.

Baca: Diberi Rp 73 Juta, Korban Tertimpa Pohon Tumbang di Sleman: Tak Cukup Mengobati Sakit Hati Saya

3. Jangan Berada di Bawah Pohon

Miming juga mengungkapkan untuk tidak berlindung di bawah pohon.

"Karena pohon yang tersambar petir energinya dapat melompat ke tubuh, atau merubuhkan pohon yang bisa membahayakan orang yang sedang berlindung," ungkapnya.

4. Jauhi Benda Tinggi

Jika terjadi petir, Miming mengungkapkan harus menghindari benda-benda yang tinggi menjulang.

"Jauhi tiang listrik, menara, atau benda-benda tinggi lainnya yang mudah tersambar petir, apalagi dalam kondisi basah," ungkapnya.

5. Jangan Berada di Tanah Lapang

Miming juga mengungkapkan untuk menghindari berada di tanah lapang.

"Jangan berada di tengah sawah, lapangan, atau taman terbuka, karena petir mencari tanah terbuka untuk melepaskan energinya, dalam kondisi ini harus segera mencari bangunan yang permanen atau rumah untuk perlindungan," ungkapnya.

Baca: Viral Video Pria Nyaris Celaka Tertimpa Baling-baling Kipas Angin, Selamat saat Tak Sengaja Menunduk

6. Cari Tempat Perlindungan

Untuk pemotor, Miming menyebut untuk lebih baik tidak melanjutkan perjalanan.

"Jika sedang mengendarai motor, segeralah berhenti dan cari tempat untuk berlindung," ujarnya.

7. Beri Jarak dengan Orang Lain

Sementara itu jika sedang berteduh di luar ruangan, Miming menyebut harus mengatur jarak 3-5 meter dengan orang lain.

"Hal ini agar terhindar dari lontaran energi saat ada petir yang menyambar," kata Miming.

8. Perhatikan Sambungan Listrik

Seperti halnya pada kasus Farhan di Jogja, petir dapat menyambar objek-objek tinggi yang menjulang lebih tinggi dari atap rumah.

Contohnya seperti antenna televisi.

"Ketika hal itu terjadi, aliran dari sambaran petir dapat menjalar ke jaringan listrik dalam rumah, yang dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan elektronik yang sedang terhubung ke instalasi listrik," ujarnya.

Kronologi Kejadian Farhan Tersambar Petir

Diketahui, Farhan sedang berada di kediaman kakek dan neneknya seorang diri saat petir menyambar rumah tersebut.

Nenek Farhan, Sariyem, terkejut saat cucunya yang tidak ada di rumah, ditemukannya dalam dalam kondisi mengalami luka bakar di rumah sang paman.

Padahal, sepengetahuan Sariyem, Farhan sebelumnya berada di dalam kamar bermain gawai.

"Kula ningali rambute kobong, matane abang (saya melihat rambutnya gosong dan matanya merah)," Kata Sariyem dilansir Tribun Jogja.

Saat hujan deras itu, Farhan sedang berada di dalam kamar sambil bermain gawai yang tersambung ke pengisian daya.

Zamari, kakek Farhan, menunjukkan Kondisi kasur penuh bercak darah dan berlobang.
Zamari, kakek Farhan, menunjukkan Kondisi kasur penuh bercak darah dan berlobang. (TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin)

Baca: Kronologi 250 Siswa SMPN 1 Turi Hanyut di Sungai Sempor Sleman, Terkena Arus Deras dari Hulu

Tak disangka petir menyambar kamar tersebut.

Sariyem mengungkapkan, kejadian nahas itu terjadi sekira pukul 20.00 WIB.

Saat itu, Sariyem pergi dari rumah setelah sholat Maghrib untuk simakan Alquran di Masjid.

Sementara itu sang kakek, Zamari, pergi ke rumah anaknya.

Farhan pun ditinggal sendirian di dalam kamar.

Posisinya sedang tiduran sambil bermain gawai dan memakai headset.

Malam itu hujan turun cukup deras disertai dengan petir.

Ia mengetahui cucunya mengalami luka bakar setelah pulang dari Masjid.

Saat itu, diceritakan dia, sepulang dari masjid dia melihat pintu rumah dalam kondisi terbuka.

Keadaan saat itu gelap dan sepi karena aliran listrik di rumahnya mengalami korslet.

"Kula celuk-celuk putu Kula tapi raana sautan (saya memanggil manggil cucu saya tapi tidak ada jawaban)," ucap dia, ditemui di rumahnya, Jumat (21/2/2020).

Baca: Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Hanyut, Bupati Sleman Larang Kegiatan Masuk Sungai untuk Sementara

Karena dipanggil tidak ada jawaban, Sariyem kemudian mencari cucunya itu ke dalam kamar.

Didapati kondisi kamar berantakan.

Headset dan terminal listrik hancur, kasur berlobang dan penuh bercak darah, tiang beton rumah pecah, handphone yang biasa digunakan Farhan kondisinya juga pecah.

Mendapati itu, Sariyem mengaku kaget.

Ia kembali ke keluar rumah untuk mencari cucunya.

Farhan kemudian ditemukan dirumah pamannya, bernama Aris, kurang dari 50 meter dari rumahnya.

Sariyem mengungkapkan dirinya melihat di bagian kedua tangan cucunya itu melepuh dan mengeluarkan darah.

Bagian wajah juga terdapat banyak luka seperti luka sayatan.

Paling parah, menurutnya ada di bagian leher, pundak bagian kiri dan dada.

Baca: Banjir Tangis, Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dimakamkan Tepat di Hari Ultah, Ayah Angkat Bicara

Di bagian itu menurutnya banyak mengalami luka gosong.

"Ning pundak, Ning gulu, ning dada iku gosong. (Di pundak, dileher dan di dada luka gosong)," terangnya.

Ditambahkan Zamari, cucunya itu memang sering bermain handphone sendirian di dalam kamar.

Saat ini, Farhan dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menjalani perawatan medis.

Menurut dia, kondisinya sudah membaik dan sudah bisa diajak komunikasi.

"Saat ini di rumah sakit, kondisinya sudah sadar," ujar dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pelajar di Bantul Diduga Tersambar Petir, Nenek : Rambute Kobong, Matane Abang.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas