Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendagri Minta SDM-nya Lebih Piawai Manfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi

Kementerian Dalam Negeri terus berupaya untuk mengembangkan kompetensi SDM Aparatur.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mendagri Minta SDM-nya Lebih Piawai Manfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi
Tribun Jateng /Hermawan Handaka
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengumpulkan sebanyak 1.000 lebih kepala desa dan camat Se-Jawa Tengah terkait pengawasan dan pengelolaan dana desa dalam rapat kerja " Percepatan Penyaluran Dan Pemanfaatan Dana Desa Dalam Menopang Ketahanan Sosial Ekonomi Masyarakat" tahun 2020 di Holy Stadium Marina, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/02/20). Sejumlah Menteri juga turut hadir seperti Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam acara tersebut, Tito menjelaskan tahun 2020 alokasi dana desa Rp 72 triliun untuk 74.953 desa di seluruh Indonesia. Ia mendorong Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dan para Camat agar bisa menjadi konsultan karena ada kepala desa yang masih belum paham soal administrasi pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri terus berupaya untuk mengembangkan kompetensi SDM Aparatur.

Hal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pada Senin (24/2/2020).

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan bahwa persaingan saat ini semakin kompetitif dan menantang.

Untuk itu, perlu dilakukan sinkronisasi program yang diperlukan untuk mendukung visi dan misi pemerintah periode 2019-2024.

"Kita harus membuka seluas-luasnya kemajuan dan perkembangan informasi dan teknologi, tetapi tidak meninggalkan jati diri dan kearifan atau kedaulatan nasionalnya (national sovereignty)," ujar Tito saat Rakornas sekaligus Seminar Karakter Kebangsaan Indonesia dan launching Pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi dalam Pengembangan Kompetensi.

Menurut Tito, dunia akan dihadapkan pada peradaban global tanpa batas teritori dan bersifat virtual.

Oleh sebab itu, penetrasi arus deras globalisasi (hyper-globalization) dan teknologi informasi saat ini, menuntut birokrasi Kemendagri harus siap menghadapi global governance.

Berita Rekomendasi

Dalam persaingan antar negara, kata Tito, tidak lagi bisa dikendalikan di belakang meja atau di ruang rapat, melainkan di ruang-ruang digital, karena sudah masuk dalam periode digital governance.

"Saya berharap perkembangan teknologi informasi mampu dijadikan instrumen bagi birokrasi untuk membangun pemerintahan yang efektif dan inovatif," terangnya.

Baca: Kemendagri Terima Masukan Untuk Perbaiki Sistem RUU Pemilu dan Reformasi Parpol

Oleh sebab itu, e-Government dapat dijadikan sebagai strategi baru dalam menerapkan pengembangan kompetensi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sistem e-Government ini juga merupakan model baru dalam menerapkan gaya kepemimpinan dan cara baru dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan.

Selain itu, e-Government dapat menjadi sarana baru dalam menerima keluhan masyarakat; sarana baru dalam akuntabilitas publik, serta cara baru dalam mengelola pelayanan informasi pemerintah ke publik.

Dengan penerapan e-Government diharapkan kepercayaan publik ke pemerintah akan meningkat.

Di tempat yang sama, Kepala BPSDM Kemendagri Teguh Setyabudi berharap program rencana tahun 2020 dan 2021 serta mengembangkan kompetensi ASN bisa meningkatkan profesionalitas, handal, dan kompeten.

"Dalam ra 4.0 atau era digital, pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi merupakan sebuah keniscayaan. Untuk itu harus kita Manfaatkan dalam kegiatan termasuk meningkatkan SDM kita," ujarnya.

Sebagai catatan, BPSDM Kemendagri juga menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga, serta perguruan tinggi negeri maupun swasta, juga dengan negara lain seperti Australia, kemudian memfasilitasi dengan berbagai Pemda.

Peserta Rakornas sendiri terdiri dari Kepala Badan Pengembangan SDM (BPSDM) se-Indonesia, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten/Kota terpilih serta Purna Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXVI yang mengikuti pelatihan kepemimpinan administrator dan pelatihan dasar calon Pegawai Negeri Sipil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas