Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Terawan Jelaskan Pentingnya Evakuasi WNI di Kapal World Dream Didahulukan

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto menjelaskan fokus pemerintah mengevakuasi 188 WNI di kapal pesiar World Dream terlebih dahulu.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sugiyarto
zoom-in Menkes Terawan Jelaskan Pentingnya Evakuasi WNI di Kapal World Dream Didahulukan
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto menjelaskan fokus pemerintah mengevakuasi 188 WNI di kapal pesiar World Dream terlebih dahulu.

Menurut Terawan, kapal pesiar itu telah ditolak disejumlah negara untuk bersandar. Hal itu terkait sejumlah negara khawatir penumpang dan kru kapal World Dream terpapar virus corona (Covid-19).

"Karena itu mohon untuk yang Dream World ini betul-betul menjadi konsentrasi karena ditolak di mana-mana," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenanan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Terawan mengatakan, pemerintah wajib memprioritaskan WNI yang berada di kapal tersebut. Terlebih, kapal itu telah lepas jangkar di perairan Bintan, Kepulauan Riau.

"Kita sebagai pemerintah wajib memperhatikan yang tertolak di mana-mana ini," ucap Terawan.

Sementara itu, terkait evakuasi WNI di kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, pemerintah masih melakukan negosiasi.

"Kalau yang ini kan masih di Jepang diurusi oleh pemerintah Jepang meskipun letaknya di kapal, tapi ini kan di wilayah Jepang, dan oleh pemerintah Jepang nggak dibiarkan gitu aja. Logistik juga diberi apapun juga diberi," ucap Terawan.

"Karena itu saya mohon kita bersama-sama doakan saja, saya masih nego terus dengan Kemlu apa yang terbaik, tapi saya sekarang konsentrasi bagaimana Dream World ini bisa terevakuasi dengan baik. Kalau saya dua pikiran yang cabang pasti nanti hasilnya tidak akan baik. Satu dulu biar sempurna," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas