Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebarkan Virus Perdamaian, MPR Akan Adakan Seminar Bersama Sekjen Liga Muslim Dunia

(MPR) akan mengadakan seminar untuk menyebarkan virus perdamaian di dalam negeri, maupun seluruh dunia.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sebarkan Virus Perdamaian, MPR Akan Adakan Seminar Bersama Sekjen Liga Muslim Dunia
Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com
Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama wakil pimpinan MPR. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) akan mengadakan seminar untuk menyebarkan virus perdamaian di dalam negeri, maupun seluruh dunia.

Seminar tersebut akan diisi Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Mohammad bin Abdul Karim Alissa, yang merupakan lembaga internasional non-pemerintah yang berbasis di kota suci Mekah.

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, kedatangan Mohammad bin Abdul Karim Alissa ke Indonesia merupakan hasil pembicaraan saat kunjungan pimpinan MPR ke Arab Saudi.

"Kami bertemu dengan Sekjen Liga Muslim dan lahirlah suatu pembicaraan, di mana beliau akan ke Indonesia dan menerima gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Malang," tutur Bamsoet di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Baca: Hujan Deras Bikin Pagar Rumah di Lenteng Agung Roboh, Puluhan Mobil Tak Bisa Keluar

"Dalam kesempatan itu, kami undang juga ke MPR untuk bicara soal perdamaian dunia, khususnya bagi negara-negara muslim," sambung Bamsoet.

Menurutnya, seminar nasional yang akan terlaksana pada Kamis 27 Februari 2020, sangat penting karena masalah radikalisme dan kekerasan tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di Timur Tengah.

"Kami memiliki problem yang sama, sehingga kami berinisiatid untuk membuat seminar bagaimana wajah Islam sesungguhnya, penuh dengan senyuman, keakbraban dan tanpa kekerasan," tutur Bamsoet.

Baca: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 25-26 Februari 2020, Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

BERITA REKOMENDASI

Ia menjelaskan, MPR juga mengundang berbagai tokoh agama di Indonesia untuk menyegarkan kembali bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting untuk menjaga pluralisme.

"Kita saling menghargai masing-masing pemeluk agama, tidak perlu lagi keributan masalah pembangunan gereja, pembangunan masjid. Kita tumbuh dalam suatu pergaulan yang saling menjunjung tinggi toleransi," papar Bamsoet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas