Jaringan Komunikasi di Pulau Sebaru Kecil Telah Disiapkan
Yuri mengatakan terdapat bangunan yang diperuntukkan sebagai klinik rehabilitasi ketergantungan narkoba.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I sekaligus Panglima Kogasgabpad Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan jaringan komunikasi di Pulau Sebaru Kecil tempat 188 WNI ABK kapal pesiar World Dream akan diobservasi selama 14 hari telah disiapkan.
Tidak hanya itu, ia mengatakan, bahkan jaringan CCTV juga telah dipasang di sejumlah ruangan.
Hal itu disampaikan Yudo usai melepas Kogasgabpad di Markas Kolinlamil Jakarta Utara pada Rabu (26/2/2020).
"Ini sudah kita gelar komunikasi di sana, tempat ruangannya itu bahkan kita juga pasang CCTV dan komunikasi kemarin dari Telkomsel sudah digelar di sana. Jadi bisa dilaksanakan komunikasi," kata Yudo.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menceritakan bahwa sudah ada bangunan yang berdiri di pulau tersebut sejak 2008 silam.
Baca: Tentara AS di Korea Selatan Terinfeksi Corona, Kini Dikarantina di Kediamannya
Yuri mengatakan terdapat bangunan yang diperuntukkan sebagai klinik rehabilitasi ketergantungan narkoba. Tempat tersebut dahulu diresmikan oleh Presiden RI ke-6 yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Yang pasti di Sebaru Kecil sudah ada existing bangunan yang dulu sudah dibangun tahun 2008 dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyobo," ujar Yuri, dalam sambungan telekonference, di Kemenkes, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2020).
"Sebaru Kecil ini memang didesain untuk klinik rehabilitasi ketergantungan narkoba," imbuhnya.
Baca: Tiga Helikopter Disiapkan untuk Keadaan Darurat Proses Observasi 188 WNI ABK Dream World
Meski sudah lama tidak digunakan dan tak berfungsi, dia mengatakan delapan bangunan di pulau tersebut tetap dipelihara oleh 10 orang yang memang ditugaskan memelihara fasilitas disana.
Yuri menyebut terdapat 168 tempat tidur yang rencananya akan diekspansi hingga dapat menampung 200 tempat tidur di Pulau Sebaru Kecil. Terdapat pula fasilitas seperti dapur, ruang makan, hingga fasilitas penunjang lain seperti air dan listrik.
"Ini menjadi jauh lebih ideal karena di pulau itu hanya ada itu saja fasilitasnya," jelasnya.
Pemilihan Pulau Sebaru Kecil disebut Yuri ideal. Pasalnya tak ada masyarakat yang tinggal di pulau tersebut dan di sekitarnya. Otomatis pulau ini jauh dari pemukiman warga.
"Kalaupun sehari-hari ada yang singgah, itu hanya nelayan di sekitar situ karena di sana ada sumber mata air yang bagus dan terkelola dengan baik," pungkas Yuri.