Komisi VIII DPR Kecewa dengan Menag Fachrul Razi
Lantas ia mempertanyakan mengapa Menag Fachrul bersedia menggelar raker dengan Komisi VIII, jika pada akhirnya ditinggalkan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
![Komisi VIII DPR Kecewa dengan Menag Fachrul Razi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rapat-kerja-komisi-viii-dpr-dengan-menteri-agama-fachrul-razi-rabu-2622020.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VIII DPR menggelar rapat kerja (raker) dengan Menteri Agama Fachrul Razi pada Kamis (26/2/2020).
Namun rapat tersebut hanya berlangsung hampir dua jam lantaran Fachrul harus menghadiri acara di Istana Kepresiden.
Beberapa anggota Komisi VIII DPR meluapkan kekecewaannya lantaran rapat belum selesai dan belum ada kesimpulan yang dihasilkan.
"Karena untuk berbicara tentang birokrasi harus komprehensif dalam pendekatan holistik, Pak. Tidak bisa sepotong-sepotong. Jadi olehnya itu kami Fraksi PDIP tidak setuju Pak kalau hanya masa pukul 12.00 WIB. Ini wibawa DPR Pak," kata anggota fraksi PDIP Samsu Niang, di Ruang Rapat Komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta.
Baca: Menag Fachrul Beberkan Toleransi Beragama di Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab
Samsu mengatakan jika Menag sebagai mitra kerja meninggalkan rapat, tak bisa diambil sebuah keputusan.
Lantas ia mempertanyakan mengapa Menag Fachrul bersedia menggelar raker dengan Komisi VIII, jika pada akhirnya ditinggalkan.
"Kalau kita ditinggalkan gimana caranya mengambil satu keputusan. Kalau Pak Menteri kenapa dijadwalkan rapat kalau tidak siap. Kita setengah mati datang ke sini melalui sinergitas dalam rangka melakukan untuk membahas bagaimana Kemenag ke depan," katanya.
"Kalau kita mau ditinggalkan begitu saja itu tidak cocok itu. Saya tidak bisa. Karena ini persoalan ini pelecehan terhadap DPR. Olehnya itu saya pikir saya tidak setuju. Kalau Pak Menteri mau meninggalkan, hentikan ini rapat Pak," imbuhnya.
Baca: Gerindra Sindir Anies Tak Seperti Jokowi Tangani Banjir Jakarta
Sementara itu, anggota fraksi PKS Bukhori juga menyesalkan sikap Menag Fachrul Razi.
Bukhori mengingatkan marwah DPR sejatinya sejajar dengan Presiden.
"Saya kira kalau memang pak menteri tidak bisa hari ini, saya pikir carikan hari yang beliau bersedia dan punya waktu," kata Bukhori.
Merespons pernyataan keduanya, Menag Fachrul Razi mengatakan tindakannya itu tak bermaksud melecehkan DPR.
Fachrul memberi opsi agar setelah mendampingi Presiden dia kembali ke DPR.
"Kalau bisa, saya pastilah tidak mau meninggalkan termasuk menunjukkan ketidakhormatan kepada (DPR). Gimana kalau habis saya mendampingi Pak Presiden saya lanjut kembali. Dengan senang hati saya lanjut sampai malam. Tapi kalau tidak ke sana tidak baik juga, Saya siap balik. Mana orang berani ninggalin Komisi VIII," ucap Fachrul.
Baca: Panglima Kogasgabpad Bermarkas di KRI Banda Aceh-593 Selama Proses Observasi ABK World Dream
Ketua Komisi VIII Yandri Susanto yang memimpin rapat menengahi perdebatan itu.
Yandri menawarkan solusi agar rapat diskors hingga Menag kembali ke DPR atau rapat ditutup dan dilanjutkan setelah reses.
Hasilnya disepakati raker dengan Kemenag hari ini tidak ada kesimpulan.
Rapat akan dilanjutkan setelah masa reses berakhir akhir Maret.
"Rapat kerja hari ini belum ada kesimpulan kita akan lanjutkan setelah reses dengan agenda hari ini dengan catatan pak menteri kalau perlu laporan ke pak presiden jangan dulu dipanggil karena ada rapat dengan komisi VIII.Rapat Kerja hari ini ditutup," kata Yandri.