Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zulkifli Malu Sudah Undang Tetangga Selamatan Tapi Batal Berangkat Umrah

Zulkifli terpaksa gigit jari, padahal sebelum keberangkatan ia sudah mengundang banyak saudara, tetangga untuk menggelar selamatan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Zulkifli Malu Sudah Undang Tetangga Selamatan Tapi Batal Berangkat Umrah
https://www.instagram.com/trtworld/
Ilustrasi jemaah umrah (Instagram.com/trtworld) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara kedatangan calon jemaah umrah dari luar negaranya, termasuk Indonesia.

Keputusan itu diambil terkait penyebaran virus corona yang sudah masif hampir di seluruh belahan dunia.

Imbasnya, banyak jemaah haji Indonesia yang telantar di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Dari pantauan langsung Tribun terdapat ribuan calon jemaah umrah yang duduk di ruang tunggu bandara dengan bawaan koper-koper besar.

Mereka terdampar tanpa ada kejelasan mau diberangkatkan atau tidak.

"Pas tadi check-in, dapat kabar harus ke luar lagi, sampai detik ini belum bisa masuk dan terbang," kata Andri Ardiansyah pengurus travel Ektur di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (27/2/2020).

Ia bersama 20 rekannya yang berasal dari Bandung itu pun terpaksa pontang-panting di Bandara Soekarno-Hatta.

BERITA TERKAIT

Hingga kini, Andri mengaku belum mendapatkan kejelasan dari pihak maskapai kapan bisa terbang ke Tanah Suci.

"Masih nunggu kejelasan karena belum ada info jelas akan dihold berapa lama dan kita pihak travel estimasi akan berkaitan cost. Apakah undur cuma hitungan jam, hari atau apa enggak tahu," tutur Andri.

Ribuan calon jemaah umrah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta cuma bisa pasrah.

Dari pantauan langsung di lokasi, dari gate 1 sampai 5 Terminal 3 dipenuhi calon jemaah umrah yang gagal terbang.

Para jemaah umrah terlihat hanya duduk di ruang tunggu keberangkatan di tiap pintu check-in.

Baca: Endorse, 6 Artis Diduga Dibayar Pembobol Kartu Kredit, Boy William Rp 75 Juta, Gisel Rp25 Juta

Baca: Gisella Anastasia, Boy William hingga Tyas Mirasih Diduga Terlibat Kasus Pembobolan Kartu Kredit

Tampak, koper-koper yang tidak jadi terangkut ke bagasi pesawat tertumpuk di depan pintu cek-in maskapai penerbangan.

"Pasrah saja sih sekarang bisanya. Mau bagaimana lagi, ini kan putusan sepihak dari Arab Saudi, kalau Allah berkehendak demikian, ya sudah," ujar Ibrahim calon jemaah umrah asal Palembang.

Namun, ada sedikit nafas lega di benak Ibrahim karena pihak travel umrah membantu untuk mengurus segala keperluan dia dan keluarganya.

Terlihat, para calon jemaah umrah masih diberi makan siang, cemilan sehat dan air mineral.

"Dari pihak travel sudah melayani dan memberikan hak kami. Kami juga masih berharap, ini bukan tidak jadi berangkat, tapi hanya ditunda keberangkatannya," kata Ibrahim.

Jemaah umrah lainnya, Zulkifli mengaku kecewa mendengar kabar pemerintah Arab Saudi melarang sementara jemaah umrah masuk ke negaranya.

Zulkifli terpaksa gigit jari, padahal sebelum keberangkatan ia sudah mengundang banyak saudara, tetangga untuk menggelar selamatan.

"Ya mau bagaimana, kecewa sih, malu sudah ngundang tetangga selametan tapi batal berangkat," ujar jemaah asal Tangerang ini.

Eko Sulistio, pengelola travel umrah Tunas Rizky Semesta asal Bekasi mengaku kalau tidak ada kabar sama sekali soal penutupan penerbangan dari pihak maskapai penerbangan atau pun PT Angkasa Pura II.

Baca: Nagita Slavina Menangis Sesenggukan Dengar Ucapan Raffi Ahmad Soal Ashraf Sinclair dan BCL

Baca: Hanung Bramantyo Yakin Jefri Nichol Tak Sengaja Lakukan Wanprestasi

"Sampai tadi pagi tidak ada kabar apapun, grup pertama kami sebanyak 30 orang sudah cek-in, masukin bagasi, boarding, saat sudah di udara kira-kira baru sampai Lampung, baru terima kabar kalau penerbangan ke Madinah ataupun Jeddah ditutup," ungkap Eko.

Hingga saat ini ia terus memantau travel yang ada di Jeddah, untuk terus menginformasikan perkembangan.

"Kalau sekarang belum tahu, dan belum sampai juga kan. Tadi terbang jam 11 siang," sambung Eko.

Rugi Triliunan

Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dan hotel di Arab Saudi untuk bisa melakukan penjadwalan ulang.

Dia pun memastikan dana nasabah berada dalam kondisi aman.

Setelah 12 Orang Meninggal Dunia Akiat Virus Corona, KBRI Seoul Tutup Sementara
Setelah 12 Orang Meninggal Dunia Akiat Virus Corona, KBRI Seoul Tutup Sementara (Kolase Tribunnews/Twitter KBRI Seoul)

"Kami dari asosiasi melakukan pendampingan anggota kami, PPU (Penyelenggara Perjalanan Umrah) agar tidak timbul kerugian akibat kebijakan ini. Karena kerugian PPU akan berefek ke jemaah," ujar Firman.

"Kami berharap stakeholder dan airline bisa memahami dan melakukan pendekatan yang baik untuk dana-dana yang sudah disetorkan, karena dana-dana itu adalah dana nasabah. Dan kami juga organisir dengan hotel di Arab Saudi untuk melakukan penjadwalan ulang dan mengkaji deposit PPU ke mereka," lanjut dia.

Firman pun mengatakan, meski wabah virus corona mulai merebak di awal tahun, hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap minat jemaah melakukan ibadah umrah.

Menurut dia, setiap bulan sejak Januari 2020, sekitar 80.000 hingga 100.000 nasabah yang berangkat ke Arab Saudi. Jumlah tersebut stabil jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Baca: Syahrini Rayakan 1 Tahun Pernikahan dengan Reino Barack, Paris Hilton Komentar di Unggahan Princess

Baca: Endorse, 6 Artis Diduga Dibayar Pembobol Kartu Kredit, Boy William Rp 75 Juta, Gisel Rp25 Juta

Adapun dirinya memperkirakan, setidaknya akan ada 100.000 hingga 200.000 nasabah yang akan terdampak dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi ini.

"Kalau diasumsikan kira-kira setiap bulan 100.000, berarti akan ada 100.000 sampai 200.000 jemaah. Karena sedang low season," ujar dia.

Ketika ditanya berapa kerugian akibat larangan dari pemerintah Arab Saudi tersebut, Firman menyebut angka hingga triliunan rupiah.

Firman menyebut rata-rata jamaah umrah asal Indonesia sekitar 80 ribu hingga 100 ribu per bulan.

Sementara, biaya standar perjalanan umrah yang ditetapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) adalah Rp 20 juta per jemaah.

Menurut Firman, biro perjalanan umrah telah membayar kewajiban mereka sejak dua bulan sebelum keberangkatan.

Foto aerial Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan sebagai tempat observasi terkait virus corona, di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (27/2/2020). Persiapan di Pulau Sebaru Kecil terus dikebut untuk digunakan sebagai tempat observasi 188 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal pesiar World Dream. Tribunnews/Jeprima
Foto aerial Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan sebagai tempat observasi terkait virus corona, di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (27/2/2020). Persiapan di Pulau Sebaru Kecil terus dikebut untuk digunakan sebagai tempat observasi 188 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal pesiar World Dream. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

"Kami sebagai PPU sudah persiapan 60 hari sebelumnya untuk reservasi tiket, deposit, bahkan H-30 hampir semua pembiayaan tersebut sudah kami bayarkan ke pihak ketiga," kata Firman.

Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) Mucharom berharap pemerintah Arab Saudi dapat segera mencabut kebijakan terkait penghentian sementara kegiatan umrah, wisata, dan ziarah ke Arab Saudi, menyusul langkah pencegahan penyebaran virus corona di negara itu.

Mudahan-mudahan dalam waktu dekat bisa dicabut kebijakan itu," kata dia.

Meski demikian sebagai penyelenggara umrah, pihaknya mematuhi dan menghormati kebijakan tersebut.

"Iya kami mendukung, karena kebijakan ini untuk melindungi semua yang datang ke Saudi agar tidak terpapar virus corona," ujarnya.

Baca: Sofyan Djalil, Kunci Inggris di Dua Presiden (1): Kami Tahu Siapa Pemilik Tanah di Calon Ibu Kota

Sebagai langkah tindak lanjut, asosiasi penyelenggara umrah Himpuh telah mengeluarkan surat kepada seluruh mitra, agar tidak melakukan pemotongan maupun menghanguskan biaya umrah.

"Asosiasi sudah mengeluarkan surat kepada mitra, bagi jemaah yang sudah membayarkan umrah agar biayanya tidak hangus dan bisa dikembalikan atau bisa menjadi deposit saat visa diberlakukan kembali," ujar Mucharom.

Lobi Arab Saudi

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pihaknya terus melakukan lobi kepada pemerintah Arab Saudi perihal pelarangan ibadah umrah karena penyebaran virus corona.

"Ya namanya juga berusaha demi untuk rakyat pasti kita melakukan upaya-upaya seperti itu. Tapi caranya juga kan halus," kata Terawan.

Menurutnya pemerintah menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi menutup pintu bagi warga negara asing melakukan ibadah umrah.

Namun, pemerintah tetap berharap agar warga negara Indonesia bisa menunaikan umrah di Arab Saudi. Apalagi menurutnya belum ditemukan kasus Corona di Indonesia.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 28 Februari 2020: Capricorn Sulit Fokus, Virgo akan Dapatkan Kejutan

Baca: Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong karena Dibunuh Ayah Kandung, Ibu Korban Ancam Mantan Suami

"Itu keputusan sebuah negara kita harus hormati lah. Tapi kan ngomong-ngomong kan enak, ya toh, negosiasi dan sebagainya. Tapi kita enggak memaksakan diri karena itu sebuah keputusan, menghargai, supaya tak jadi preseden buruk untuk yang di kemudian hari," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah telah berkomunikasi dengan Kerajaan Arab Saudi terkait penghentian sementara izin pelaksanaan umrah dan ziarah ke Masjid Nabawi.

Muhadjir mengatakan pemerintah Indonesia telah meminta pemerintah Arab Saudi untuk mengizinkan warga negara Indonesia (WNI) yang terlanjur tiba di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah.

"Pemerintah Indonesia telah melakukan komunikasi dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi antara lain agar jemaah yang sedang melakukan ibadah dapat melanjutkan ibadah atau ziarahnya," ujar Muhadjir.

"Kedua agar yang sudah telanjur, atau akan mendarat supaya diizinkan melanjutkan ibadah ataupun ziarah," tambah Muhadjir.

Pengunjung mendapat penjelasan terkait perjalanan ibadah umrah di salah satu stan pada pameran umrah haji se-Jawa Barat bertajuk Sapuhi Umroh Juara 2020 di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (27/2/2020). Kementerian Agama meminta para pengelola biro perjalanan umrah untuk proaktif mengelola dan memberikan informasi kepada para jemaahnya terkait penghentian sementara penerbitan visa umrah oleh Kerajaan Arab Saudi, untuk mencegah masuknya virus corona atau COVID 19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) *** Local Caption ***
Pengunjung mendapat penjelasan terkait perjalanan ibadah umrah di salah satu stan pada pameran umrah haji se-Jawa Barat bertajuk Sapuhi Umroh Juara 2020 di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (27/2/2020). Kementerian Agama meminta para pengelola biro perjalanan umrah untuk proaktif mengelola dan memberikan informasi kepada para jemaahnya terkait penghentian sementara penerbitan visa umrah oleh Kerajaan Arab Saudi, untuk mencegah masuknya virus corona atau COVID 19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) *** Local Caption *** (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Muhadjir mengatakan pemerintah Indonesia sepenuhnya memahami kebijakan yang diambil oleh pemerintah Arab Saudi ini.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk melindungi jemaah umrah dari virus corona.

"Pemerintah Indonesia memahami bahwa keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan kepentingan kesehatan umat yang lebih besar terutama para jemaah umrah dan ziarah," tutur Muhadjir.

Keputusan ini diambil setelah Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dipimpin oleh Muhadjir.

Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Baca: Ketua DPR Bilang Wajar, Ada Putusan MA Tentang Larangan Merekam Saat Sidang

Baca: 39 Finalis Puteri Indonesia 2020 Promosikan Destinasi Wisata NTT dan Labuan Bajo

Terpisah jauh di Arab Saudi dari hasil pemantauan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, jemaah umrah asal Indonesia yang saat ini sedang berada di Arab Saudi masih bisa melanjutkan ibadah seperti biasa.

"Sejauh pemantauan KJRI Jeddah di lapangan, jemaah umrah asal Indonesia yang saat ini sedang berada di wilayah Arab Saudi masih bisa melanjutkan kegiatan ibadah seperti biasa, umrah dan ziarah," dikutip dari keterangan resmi KJRI Jeddah yang diterima Tribun.

Selain itu, KJRI Jeddah juga melaporkan, Arab Saudi masih menerima pendaratan pesawat jemaah umrah asal Indonesia di Bandara Internasional King Abdulaziz, dengan pesawat Saudia Arabia Airlines pada Kamis(27/2/2020) pukul 07.25 waktu setempat.

Berdasarkan informasi dari otoritas Bandara Internasional King Abdul Aziz, penerbangan jemaah umrah dari semua negara ke Arab Saudi akan ditangguhkan sementara.

Warga asing dari negara-negara yang terpapar virus korona Covid-19 dilarang masuk ke wilayah Arab Saudi.

Rombongan calon jemaah umroh asal Yogyakarta menanti kepastian keberangkatan pascapenangguhan sementara masuknya jemaah umroh oleh Pemerintah Arab Saudi sejak Kamis (27/2/2020) dikarenakan merebaknya Virus Corona
Rombongan calon jemaah umroh asal Yogyakarta menanti kepastian keberangkatan pascapenangguhan sementara masuknya jemaah umroh oleh Pemerintah Arab Saudi sejak Kamis (27/2/2020) dikarenakan merebaknya Virus Corona (ISTIMEWA)

Sementara, para pemegang visa non-umrah yang telah telanjur mendarat di bandara Arab Saudi akan diperiksa, mengenai apakah mereka pernah mengunjungi negara-negara yang terpapar virus korona dalam dua pekan terakhir.

Salah seorang jemaah umrah yang sedang berada di Tanah Suci, Mucharom mengatakan, suasana di Mekkah berjalan seperti biasa, jemaah umrah tenang melakukan ibadah.

"Suasana di Mekkah tidak panik sama sekali. Kami percaya yang dilakukan pemerintah Arab Saudi merupakan bagian pencegahan bagi siapa saja yang berada di Arab Saudi," ujarnya. (Tribun Network/ega/fah/fik/rin/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas