Alasan Bandara Kertajati Dipilih Jadi Tempat Transit Evakuasi 69 WNI Kru Kapal Diamond Princess
Budi Karya Sumadi mengungkapkan alasan dipilihnya Bandara Kertajati sebagai tempat transit evakuasi WNI awak Kapal Diamond Princess dari Jepang.
Editor: Adi Suhendi
"Tadi sudah take off dari Bandara Haneda pada pukul 18.00 WIB.
Ini sesuai jadwal yang direncanakan. Prediksi mendarat pada 23.30 WIB," kata Achmad, ditemui di
Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.
Dia menjelaskan untuk penumpang akan turun dari pintu belakang bandara.
Setelah itu, mereka akan naik ke bus Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto yang sudah disediakan di bandara.
Berdasarkan pemantauan terdapat lima unit bus yang disediakan.
"Setelah sampai di sini, penumpang akan kita turunkan dengan tahapan-tahapan untuk pintu belakang hanya untuk WNI yang kita jemput.
Nanti mereka turun langsung masuk ke dalam bis satu per satu," kata dia.
Nantinya, bus akan membawa rombongan menuju ke pelabuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indramayu.
Perjalanan dari Bandara Kertajati menuju ke pelabuhan memakan waktu sekitar dua jam.
Setelah tiba di pelabuhan, 69 WNI akan disemprotkan cairan. Lalu, mereka masuk ke KRI dr Soeharso.
"Setelah turun di Kertajati semua akan kami bawa menuju pelabuhan PLTU Indramayu. Sampai di sana akan turun dan dilakukan disinfectan.
Setelah dilakukan disinfeksi maka berurutan masuk KRI dr Soeharso," tuturnya.
Di dalam kapal akan dilakukan pemeriksaan.
"Di KRI Soeharso, kami lakukan pemeriksaan kesehatan. Kami lakukan cek kesehatan termasuk mengambil spesimen," kata dia.
Dia mengharapkan agar kapal sudah berlayar menuju ke Pulau Sebaru pada pukul 03.00 WIB.
"Kami harap sebelum pukul 03.00 WIB, mereka sudah berlayar.
Berlayar sekitar 5 jam sampai ke sana," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.