Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Warga Postif Virus Corona, Tidak Ada Pembatasan Kegiatan di Depok

"Engga ada (penutupan) kita rasional saja, kalau ada case memang seluruh indonesia ditutup ya engga lah," ujar Terawan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Dua Warga Postif Virus Corona, Tidak Ada Pembatasan Kegiatan di Depok
TRIBUNNEWS.COM/LUCIUS GENIK
Menkes Terawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah mengumumkan dua warga positif terjangkit virus Corona.

Dua orang yang positif Corona tersebut merupakan warga Depok, Jawa Barat. 

Baca: Rumah 2 Warga Depok yang Terinfeksi Virus Corona Dipasangi Garis Polisi

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa tidak ada pembatasan aktifitas warga atau penutupan Depok, dengan adanya kejadian tersebut.

"Engga ada (penutupan)  kita rasional saja, kalau ada case memang seluruh indonesia ditutup ya engga lah," ujar Terawan di Kompleks Istana kepresidenan, Jakarta, Senin, (2/3/2020).

Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu panik dengan adanya dua warga yang terkena virus Corona.

Berita Rekomendasi

Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Corona menurutnya bukan merupakan virus yang menakutkan.

'Yang dihadapin ini virus Corona, bukan barang yang menakutkan luar biasa. Yang menakutkan itu beritanya," katanya.

Terawan mencontohkan bahwa dua warga yang terjangkit Corona tersebut saat ini kondisinya hanya batuk dan pilek saja.

Baca: Wabah Virus Corona, Komisi V DPR Minta Pembatasan Penerbangan Keluar Negeri dan Masuk Indonesia

Setelah 14 hari, kondisi ke dua pasien Corona tersebut akan dievaluasi. Bila ternyata sembuh maka bisa keluar dari rumah sakit.

"Ini aja yang positif,  batuk batuk saja. Kondisi virusnya positif nanti dievaluasi ulang kalau sudah 14 hari, kalau sudah negatif ya dikembalikan lagi," pungkasnya. 

Diminta contoh Arab Saudi

Mobil Ambulan Dinas Kesehatan Kota Depok, menjemput asisten rumah tangga korban Virus Corona ke rumahnya di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Asisten rumah tangga tersebut akan di isolasi sampai benar-benar tidak terjangkit. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Mobil Ambulan Dinas Kesehatan Kota Depok, menjemput asisten rumah tangga korban Virus Corona ke rumahnya di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Asisten rumah tangga tersebut akan di isolasi sampai benar-benar tidak terjangkit. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Pemerintah Indonesia diminta mencontoh kebijakan Arab Saudi dalam mencegah penyebaran virus corona semakin meluas di dalam negeri.

Diketahui, Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan ibadah umrah sebagai upaya melindungi masyarakatnya dari virus corona yang dibawa warga negara lain.

Baca: Lebih dari 50 Warga Depok Terindikasi Corona, Setelah Kontak Langsung dengan Pasien Positif

Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, setelah adanya dua warga di Indonesia positif terjangkit virus corona, pemerintah perlu menjaga pintu-pintu masuk Indonesia.

Apalagi, kata Saleh, dua warga tersebut tertular dari orang asing yang datang ke Indonesia.

Oleh sebab itu, perlu adanya pembatasan masuknya orang asing.

"Negara lain sudah melakukan penjagaan ketat. Bahkan, Arab Saudi pun sudah melarang penduduk negara-negara tertentu untuk umrah dan semestinya, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama," tutur Saleh kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Baca: Tularkan Virus Corona ke Warga Depok, Bagaimana WN Jepang Bisa Lolos di Bandara?

Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR Ahmad Riza Patria menyebut Kementerian Perhubungan perlu melakukan kajian terkait pembatasan penerbangan yang masuk ke Indonesia.

"Kajian itu harus mendalam dan cepat, batasan-batasan yang dibuat seperti Arab Saudi sudah memberikan batasan, dengan menghentikan umrah sementara," tutur Riza di komplek parlemen.

Pihak Imigrasi enggan disalahkan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan warna negara Jepang pembawa virus Corona ke Indonesia tak terdeteksi bandara.

Akibatnya, dua warga Depok, Jawa Barat positif terjangkit virus tersebut.

Baca: Wabah Virus Corona, Komisi V DPR Minta Pembatasan Penerbangan Keluar Negeri dan Masuk Indonesia

Merespons pernyataan Menkes Terawan, Inspektur Jenderal Kemenkumham Jhoni Ginting justru melempar 'bola panas' ke Kemenkes.

Kata dia, pihak yang paling bertanggungjawab ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan yang dinaungi Kemenkes.

"Kita second liner, first liner-nya Kantor Kesehatan Pelabuhan," ujar Jhoni saat dimintai konfirmasi, Senin (2/3/2020).

Sebelumnya, Menkes Terawan menyebut, belum bisa memastikan detail kapan WN Jepang itu tiba dan kembali dari Indonesia.

Dia mengatakan, WN Jepang ini tidak terdeksi Covid-19 ketika keluar masuk bandara.

"Pas dia masuk, kebetulan tidak panas. Ya, dengan ilmu apapun ndak bisa (terdeksi). Tapi, yang penting kita tahu dia kontak dekat dengan siapa saja, kalau kontak jauh kan enggak kena," kata Terawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Terawan mengklaim, alat thermal scanner yang ada di bandara saat ini sudah cukup untuk mendeteksi warga asing yang terpapar Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Ini sudah sangat ketat, kita sudah pakai thermal scan yang matic kok, yang bahkan bisa memantau dari jauh," katanya.

Dua kasus pertama virus Corona di Indonesia ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini.

Mereka adalah ibu dan putrinya yang masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun, berdomisli di Depok, Jawa Barat.

Terawan mengatakan, dua warga Depok ini tertular virus Corona dari warga negara Jepang. Warga Jepang ini sebelumnya tinggal di Malaysia, lalu melakukan perjalanan ke Indonesia.

"Setelah kembali ke Malaysia, dia sakit. Diperiksa, lalu ternyata positif," kata Terawan.

Setelah mendapat informasi tersebut, pemerintah mengecek orang-orang yang ditemui WN Jepang ini selama di Indonesia.

Ternyata ditemukan warga Jepang ini bertemu dengan ibu dan anak yang kini dinyatakan positif mengidap virus Corona ini. Mereka berdua terdeksi positif per 1 Maret 2020.

Baca: Membersihkan Ponsel Lebih Efektif Cegah Virus Corona daripada Pakai Masker, Begini Cara yang Benar

Kendati demikian, Terawan mengatakan bahwa ia belum memiliki data lengkap mengenai kapan Warga Negara Jepang itu tiba dan pergi dari Indonesia. Dia menjanjikan data detail yang sedang dikumpulkannya. Menurut dia semua pelacakan sudah dikerjakan.

“Dia ketemu siapa aja itu sedang ditelusuri. Kita tracking, kita amankan step by step, tidak grusa-grusu," ujar Terawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas