Ada 30 Pengunjung Paloma Bistro saat WN Jepang dan WNI Positif Virus Corona Datang
Diketahui, komunitas latin dance menyewa Paloma Bistro pada tanggal 15 Februari 2020.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Hotel Des Indes Menteng Darmawiharto mengatakan ada sekitar 30 orang pengunjung yang hadir di Paloma Bistro, pada tanggal 15 Februari 2020.
Diketahui, komunitas latin dance menyewa Paloma Bistro pada tanggal 15 Februari 2020.
Dalam kesempatan itu, hadir pula WN Jepang dan WNI yang kemudian diketahui positif terinfeksi virus corona.
"Saya tidak hitung (karena tidak didata, - red). Tapi kurang lebih 30 orang yang ikut," ujar Darmawiharto, dalam konferensi pers, di Hotel Des Indes Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).
Baca: Manajer Hotel Des Indes Menteng: WN Jepang dan WNI Positif Virus Corona Pengunjung di Paloma Bistro
Darmawiharto sendiri mengatakan pihak hotel tak mengetahui yang mana WN Jepang ataupun WNI tersebut.
Pasalnya tak ada pendataan yang dilakukan dalam kegiatan yang terbuka untuk umum tersebut.
"Kami tidak bisa menyebut spesifik yang mana, kami pun tidak tahu orang nya yang mana. Hanya dilansir disitu memang ada kegiatan," kata dia.
Baca: Pasien WNA Jepang yang Diisolasi di RSD Mangusada Dipindah ke RSUP Sanglah Denpasar
Sebelumnya diberitakan, Manajer Hotel Des Indes Menteng Darmawiharto mengkonfirmasi bahwa warga negara Jepang dan warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi virus corona adalah pengunjung di Paloma Bistro di hotelnya.
Darmawiharto mengatakan keduanya hadir tanggal 15 Februari 2020 dan mengikuti kegiatan rutin yang digelar di Paloma Bistro yakni tarian latin.
"Terkait yang diberitakan dari WNA dan WNI merupakan pengunjung kami seperti yang lainnya tanggal 15 Februari sebagai kegiatan rutin acara hiburan. Dalam hal ini disebutkan tarian latin," ujar Darmawiharto, dalam konferensi pers, di Hotel Des Indes Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).
Namun saat disinggung bagaimana pihak hotel mendeteksi keberadaan WN Jepang dan WNI tersebut, Darmawiharto justru mengatakan pihaknya tak mencatat kedatangan para tamu malam tersebut.
Alasannya, kata dia, acara yang dilangsungkan di Paloma Bistro bersifat terbuka untuk umum. Sehingga tidak dilakukan pendataan. Keduanya juga disebut tidak menginap di hotel.
"WNI dan WNA jadi pengunjung kami seperti pengunjung pada umumnya, dimana malam tersebut terbuka untuk umum dan kami tidak mendata. Karena bukan anggota. Jadi dia dateng tujuanya untuk mendatangi hiburan di Paloma ini," kata dia.