Menag Tunggu Kepastian Arab Saudi Soal Penyelenggaraan Haji 2020
Fachrul berharap, pemerintah Arab Saudi dapat segera memberikan kepastian terkait penyelenggaraan ibadah haji.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Agama RI Fachrul Razi mengatakan, persiapan ibadah haji tahun 1441H/2020 terus berjalan, meski terancam penyebaran virus corona.
"Masalah persiapan haji kaitannya dengan wabah itu kita berdoa saja semoga saat haji nanti sudah clear ya," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).
Fachrul berharap, pemerintah Arab Saudi dapat segera memberikan kepastian terkait penyelenggaraan ibadah haji.
"Yang tahu kan cuma Tuhan, kalau menurut saya ancang-ancangnya kan haji itu mulai berangkat pertengahan Juni. Harapan kita sebelum itu sudah adalah kepastian. Kita lihat perkembangan lebih lanjut," harap mantan wakil panglima TNI ini.
Baca: Menteri Agama Yakin Virus Corona Tak Mengganggu Calon Jemaah Haji
Hal senada terkait persiapan haji juga diungkapkan, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Nizar Ali.
Ia mengatakan, kesiapan menyambut jemaah terus berjalan, di mana tim pemondokan dan tim catering telah bertugas di tanah suci sejak 9 Februari lalu.
"Kesiapan sudah siap semua. Kita sudah mulai proses, ada proses kesehatan, mengecek jamaah benar-benar sehat atau tidak. Kalau tidak sehat, dia tidak isthi'toah (mampu) dan tidak direcomended berangkat ke Saudi," ujar dia dikesempatan yang sama.
Tahun ini kuota haji Indonesia menjadi 231.000 jemaah. dari sebelumnya 221.000.
Baca: Kementerian Agama Antisipasi Penyebaran Virus Corona terhadap Jemaah Haji
Penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, diantaranya penerbangan jemaah haji Indonesia akan dilayani empat maskapai, yakni Garuda Indonesia Airlines, Saudi Arabia Airlines, Citylink, dan Flynas.
Kemudian penambahan fasilitas fast track yang semula hanya dilakukan di Bandara Soekarno Hatta, kini dapat dinikmati jemaah haji yang berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya.
Dilakukan juga penambahan jumlah katering di Makkah yang semula hanya 40 kali menjadi 50 kali. Serta, Bandara Kertajati akan digunakan sebagai tempat pemberangkatan jemaah haji asal Jawa Barat.