Skrining Gejala Virus Corona di RS Jakarta, Wanita Ini Mengaku Harus Bayar Rp 1 Juta
Seorang wanita yang tak disebutkan namanya mengaku khawatir dirinya terinfeksi virus corona.
Editor: Hasanudin Aco
![Skrining Gejala Virus Corona di RS Jakarta, Wanita Ini Mengaku Harus Bayar Rp 1 Juta](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dua-wni-positif-virus-corona-dirawat-di-rspi-sulianti-saroso_20200302_194411.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita yang tak disebutkan namanya mengaku khawatir dirinya terinfeksi virus corona.
Hal tersebut disampaikan wanita yang tinggal di daerah Depok, Jawa Barat itu saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam, pada Selasa (3/3/2020).
Ia membeberkan ke khawatirannya itu terjadi karena dirinya sempat berada di rumah sakit yang sama dengan dua pasien positif corona.
TONTON JUGA
"Saya antisipasi aja karena ada cerita sebelumnnya," ucap wanita tersebut melalui sambungan telepon, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV.
"Jadi saya lihat berita ada warga yang terkena corona itu, lalu saya lihat kronologisnya juga,"
"Lalu di tanggal yang sama di waktu yang sama, saya periksa dengan mereka, di rumah sakit yang sama," imbuhnya.
Walau tak saling mengenal ataupun bertemu langsung dengan pasien positif virus corona, ia mengaku sepulang dari rumah sakit tersebut dirinya merasa tak enak badan.
"Saya tidak kenal, saya tidak bertemu, saya juga enggak tahu jam berapa, tapi saat itu saya seharian di rumah sakit, di poli yang sama," katanya.
"Pas pulang ke rumah itu saya ada gejala flu, demam, bersin-bersin," imbuhnya.
Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan skrining di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Namun dirinya ditolak lantaran quota skrining virus corona di rumah sakit tersebut sudah penuh.
"Saya periksa ke rumah sakit ya hari ini," ucapnya.
"Saya datang sekitar jam 2.00 siang, tapi ditolak,"
"Katanya sudah ditutup karena dibatasi hanya untuk 25 orang," imbuhnya.
• Jahe Diborong Karena Dipercaya Tangkal Virus Corona, Guru Besar Universitas Airlangga: Saya Prihatin
Wanita itu mengatakan meski tak mengobrol atau berdekatan dengan dua pasien terinveksi virus corona, dirinya mengaku tetap merasa khawatir.
"Namanya virus kan dari udara enggak hanya dari cairan yang menempel," katanya.
"Jadi enggak ada salahnya saya memastikan," imbuhnya.
Wanita tersebut menjelaskan sudah hampir seminggu dirinya merasa demam.
Ditolak di sebuah rumah sakit di Jakarta, wanita itu mengaku kini sedang mencoba skrining di RSPI Sulianti Saroso.
• Temui 2 Pasien Positif Virus Corona, Jubir Penanganan Covid-19 Bocorkan Kondisinya: Sedang Main HP
"Saya meriang tiap malam, kalau pagi anget biasa," ucapnya.
"Sudah hampir seminggu," imbuhnya.
Di akhir wawancara, wanita itu mengatakan untuk melakukan skrining di rumah sakit di Jakarta itu harus mengeluarkan uang Rp 1 juta.
"Dan itu berbayar Mas Aiman, berbayar Rp 1 juta loh," ujarnya.
"Makanya saya juga kaget kok enggak diinfokan di TV," pungkasnya.
Dikutip dari infeksiemerging, di DKI Jakarta setidaknya ada tiga rumah sakit rujukan, yaitu RSPI Dr Sulianti Saroso, RSU Persahabatan, dan RSPAD Gatot Soebroto.
SIMAK VIDEONYA:
• 2 Pasien Baru Tahu Positif Corona dari Pengumuman Jokowi, Istana Jelaskan Ini: Situasinya Tak Biasa
WNI Positif Corona Mengaku Stres: Saya Tertekan Bukan Karena Sakitnya
Berita lainnya.
Seorang pasien yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 mengaku stres atas sejumlah pemberitaan di media terkait penyakit yang diidapnya.
Pasien yang merupakan warga Depok itu kini tengah menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Melansir Kompas.com, wanita berusia 64 tahun itu menyatakan bahwa sebelumnya ia tidak mengetahui positif mengidap corona.
Hingga akhirnya Presiden Jokowi mengumumkan ada 2 WNI ibu dan anak di Depok yang dinyatakan positif terjangkit virus corona, Senin, (2/3/2020).
• Tanggapi Harga Masker yang Melambung Tinggi di Pasaran, Aming Geram: Masker Rasa Lamborghini!
Saat ini, ibu dan anak tersebut tengah menjalani perawatan intensif bersama anaknya yang berusia 31 tahun.
Keduanya diisolasi di kamar berbeda di rumah sakit tersebut.
Melalui sambungan telepon, pasien tersebut mengaku mengalami stres atas hebohnya pemberitaan yang tersebar di media.
Perempua 64 tahun itu juga menyayangkan, tak adanya pemberitahuan secara resmi bahwa rumahnya akan dipasang garis polisi dan disemprit disinfektan.
![Kediaman warga Depok yang positif terjangkit virus corona di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Senin (2/3/2020)](https://cdn2.tstatic.net/jakarta/foto/bank/images/kediaman-warga-depok-yang-positif-terjangkit-virus-corona-di-kawasan-sukmajaya.jpg)
"Saya stres. Konon beritanya heboh, rumah saya diberi police line, disemprot disinfektan, saya diisolasi, tetapi tidak diberi tahu secara resmi," ujarnya.
Tak hanya merasa stres, pasien tersebut juga mengaku tertekan.
"Saya tertekan walau bukan karena sakitnya," ungkapnya.
Dalam sambungan telepon, ia menyampaikan bahwa kini kondisinya baik-baik saja, meski masih mengalami batuk-batuk kecil.
• Waspadai Virus Corona di Indonesia, Rizky Febian Rela Keluarkan Jutaan Rupiah Demi Sebungkus Masker
"(Saya) sampai sekarang baik-baik saja, buktinya bisa teleponan walau masih batuk-batuk kecil,” ucap perempuan berusia 64 tahun itu.
Tak hanya tertekan soal pemberitaan virus corona atau Covid-19, ia juga mengaku tertekan lantaran telah beredar foto-foto putrinya yang juga terjangkir virus corona di media sosial.
“Saya tertekan karena pemberitaan yang menstigma saya dan anak saya," ujarnya.
Sebagai ibu, ia pun merasa kasihan terhadap sang anak yang foto-fotonya diekspos ke publik.
"Kasihan, kan, foto-fotonya diekspos kayak gitu. Ini, kan, bikin heboh," imbuh dia.
Sejak beredarnya pemberitaan tersebut ia mengaku, hingga kini memutuskan untuk tidak membaca berita atau pun menonton televisi yang menayangkan pemberitaan mengenai dirinya.
• Anies Baswedan Singgung Pemborong Hand Sanitizer, Sebut Cuci Tangan Pakai Sabun & Air Lebih Efektif
Ia menambahkan, sejak diisolasi, sejauh ini dokter dan perawat baru datang dua kali.
Ia juga tidak diberi obat untuk diminum, kecuali infus.
Meski demikian, ia mengaku, jika kondisinya kini cukup baik.
Ia juga tidak dapat memastikan sampai kapan dirinya akan menjalani proses isolasi ini.
“Saya baik-baik, bisa beraktivitas di ruangan walau masih diinfus. Kadang masih batuk-batuk kecil,” ungkapnya. (TribunJakarta/Kompas.com)