Warga Panik Soal Corona, Pakar: Pemerintahan Jokowi Belum Temukan Pola Komunikasi yang Tepat
Pakar Komunikasi Politik, Lely Arrianie mnyebut kepanikan masyarakat berasal dari pola komunikasi di pemerintahan Jokowi yang belum tepat
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Tiara Shelavie
"Saya melihat di pemerintahan Pak Jokowi periode kedua ini sepertinya belum menemukan pola komunikasi pemerintahan dan publik itu sendiri," kata Lely.
"Terkait virus corona ini sangat terlihat sebenarnya," imbuhnya.
"Kita yakin bahwa pemerintah ini sebenarnya memiliki pesan-pesan yang menyangkut penyakit ini," jelasnya.
Baca: Masker Langka, Jubir Penanganan Virus Corona Sebut Masyarakat Tak Paham Penularan Berujung Panik
"Dimana koordinasi di dalam pemerintahan terkait antisipasi virus ini sudah dilakukan sebenarnya,tetapi tidak disampaikan ke masyarakat" tegas Lely.
Kendati demikian Lely juga tidak memungkiri sebenarnya dari periode ke periode pemerintahan Indoneisa memang belum menemukan pola komunikasi yang tepat.
Sementara itu, yang ketiga mengenai dampaknya sehingga muncul kepanikan di masyarakat.
"Ini tentang asal muasal virus corona itu sendiri sehingga menimbulkan kecemasan," imbuhnya.
"Harusnya sejak awal sudah diperkirakan lambat atau cepat pasti akan cepat pasti akan sampai ke Indonesia isunya," kata Lely.
"Sehingga dipersiapkan komunikasinya, orang-orang yang pakar menyusun agenda rencana komunikasi itu," jelasnya.
Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Tak Perlu Panic Buying
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat untuk tidak mengalami panic buying, atau membeli barang dalam jumlah banyak karena kepanikannya atas suatu kejadian tertentu.
Hal ini menyusul terkonfirmasinya kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
"Masyarakat tidak perlu memborong kebutuhan sehari-hari," ujarnya yang dikutip dari YouTube metrotvnews, Rabu (4/3/2020).
"Yang justru bikin langka karena pembelian besar-besaran, tindakan memborong dan menimbun itu sendiri," tegasnya.