Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ruang Isolasi Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso Tak Bisa Lagi Menampung Pasien Baru

Sebanyak 11 ruang isolasi untuk perawatan pasien terduga terjangkit virus corona di RSPI Sulianti Saroso Jakarta terisi penuh.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ruang Isolasi Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso Tak Bisa Lagi Menampung Pasien Baru
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 11 ruang isolasi untuk perawatan pasien terduga terjangkit virus corona di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta terisi penuh.

Rumah sakit khusus tersebut tak lagi bisa menampung pasien baru.

Hal itu disampaikan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Syahril mengatakan pemerintah telah menyiapkan delapan rumah sakit di Jakarta untuk rujukan penanganan pasien terduga terjangkit virus corona dengan fasilitas ruang isolasi.

Dan satu di antaranya adalah RSPI Sulianti Saroso.

Namun, karena saat ini hampir seluruh ruang isolasi di RSPI Sulianti Saroso telah penuh, maka pasien baru terduga terjangkit virus corona yang masuk ke rumah sakit ini dirujuk ke rumah sakit lain.

"Pemerintah sudah menyebutkan DKI ini ada delapan rumah sakit rujukan. Di rumah sakit kami, memang kami kondisikan ada 11 ruangan isolasi dan sudah terisi 10 ruangan kemarin dan hari ini sudah 11 ruangan penuh. Nah, saat itu pasien sudah kami alihkan ke rumah sakit rujukan lain," ujar Syahril.

Berita Rekomendasi

Ia menerangkan, tujuh rumah sakit lain yang menjadi rujukan pasien terduga terjangkit virus corona adalah RS Persahabatan, RS Gatot Subroto, RSUD Pasar Minggu, RSUD Cengkareng, RS Mintoharjo, RS Sukamto Bhayangkara, dan RS Fatmawati.

Baca: Prediksi Susunan Pemain Persita vs PSM Makassar, Hentikan Rekor Buruk Away, Si Kidal Jadi Tumpuan

Baca: Masker Sitaan dari Para Tersangka Penimbun Bakal Dijual

Syahril menegaskan hal ini bukan berarti pihaknya menolak untuk merawat pasien terduga terpapar virus corona di RSPI Sulianti Saroso.

Namun, hal ini dikarenakan seluruh ruang isolasi telah terisi.

"Tolong disampaikan jangan ada kesan RSPI menolak pasien, karena memang penuh. Enggak mungkin dimasukkan dalam ruangan yang bukan isolasi makanya dari 8 tadi sudah disiapkan oleh Kemenkes juga bisa menerima seperti di RSPI ini," ucap Syahril.

Ia menambahkan, pihaknya akan menerima dan merawat pasien baru terduga terjangkit virus corona jika ada ruang isolasi yang kosong.

Saat ini, ada sembilan pasien terduga terjangkit virus corona yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.

Terdapat dua pasien baru yang datang pada Rabu (4/3/2020) kemarin dan seorang di antaranya dalam kondisi kurang baik.

Dua dari sembilan pasien tersebut adalah ibu dan anak asal dari Lota Depok, Jawa Barat. Keduanya telah terkonfirmasi positif terjangkit virus corona.

Baca: Pimpinan Garda Revolusi Iran Sebut Virus Corona Senjata Biologis AS

Baca: BMKG Peringatan Dini Cuaca Hari Ini (6/3/2020), 12 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin

Keduanya diduga tertular oleh warga negara asal Jepang di suatu cafe di Jakarta.

Selain itu, ada satu pasien lain yang telah menjalani observasi dan dinyatakan negatif.

Pasien tersebut menjalani perawatan dan tidak ditempatkan di ruang isolasi.

Sementara, seorang pasien warga negara asing yang sempat menjalani observasi telah dinyatakan negatif dan diperbolehkan meninggalkan RSPI Sulianti Saroso.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020)
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020) (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta rumah sakit non-rujukan bersiap menjadi tempat perawatan sementara pasien yang terjangkit virus corona.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah berupaya menambah jumlah rumah sakit untuk merawat pasien virus corona, khususnya rumah sakit tipe A.

Baca: Main Film Bareng Vanesha Prescilla, Sissy Priscillia Buktikan Ilmu Aktingnya Bisa Diserap Adiknya

Baca: Pasien Corona yang Sembuh di China Sempat Kambuh lagi dan Meninggal

"Tadi arahan Pak Presiden, Pak Menkes supaya menambah jumlah terutama melibatkan rumah sakit-rumah sakit swasta yang memenuhi syarat. Terutama yang Tipe A," kata Muhadjir.

Muhadjir meminta seluruh rumah sakit menyiapkan fasilitas ruang isolasi untuk penanganan pasien terduga mengidap virus corona sebelum dipindah ke rumah sakit rujukan.

Sebab, saat ini kebanyakan rumah sakit di Indonesia hanya bisa mengambil sampel darah pasien suspect pengidap virus corona.

Warga menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selanjutnya, sampel itu dikirim ke rumah sakit rujukan seperti RSPI Sulianto Saroso, untuk diteliti apakah pasien tersebut terjangkit virus corona atau tidak.

"Jadi, kalau pada akhirnya dia mendapatkan pasien yang kemudian diketahui Covid-19, bisa menanganinya sebelun dikirim ke rumah sakit rujukan. Jadi, punya ruang isolasi," ucap Muhadjir. (tribun network/fah/kps/coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas