Seorang Pasien dalam Pengawasan di RSPI Sulianti Saroso Dirujuk dari RS Swasta
"(PDP) Itu rujukan dari salah satu RS swasta di sini," ujar Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Dari luar negeri riwayat perjalanan ke Jepang dan ada riwayat kontak. Pasien baru tadi malam kontak juga itu dengan grup dansa masih di lokasi yang sama (di Paloma Bistro)," kata dia.
Kondisi pasiena kasus 3 dan 4 membaik
Juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto memastikan kondisi pasien kasus 03 dan kasus 04 positif corona (Covid-19) semakin membaik.
Namun, kedua pasien itu mengajukan permintaan agar identitas mereka tidak tersebar ke publik.
Hal itu menyusul kabar pasien kasus 01 dan kasus 02 yang mulai mengalami masalah psikologi karena identitas mereka tersebar ke publik.
Baca: Kondisi Pasien Dalam Pengawasan Baru RSPI Sulianti Saroso: Flu, Batuk, dan Demam
"Pasien 3 dan 4 sudah jauh lebih bagus dari sebelumnya, tapi ada keluhan dan permintaan kepada kita yang harus berkali-kali nyatakan kami memberikan garansi tidak akan mengumumkan namanya, karena mereka takut seperti yang terjadi di 1 dan 2," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Yurianto juga memastikan komunikasi antara pasien kasus 01 hingga kasus 05 terus berjalan meski diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Pasalnya, kelimanya berasal dari cluster 'kelompok dansa' di Jakarta.
Baca: Pasien Baru di RSPI Sulianti Saroso Miliki Riwayat Kontak dengan Grup Dansa dan Bepergian ke Jepang
"Seperti kita pahami bersama, pasien 1, 2, 3, 4, 5 itu adalah cluster yang sama. Oleh karena itu, di antara mereka ada komunikasi karena tidak kami larang mereka untuk menggunakan smartphone-nya," jelas Yurianto.
Dikabarkan sebelumnya, pasien kasus 1 dan kasus 2 positif virus corona (Covid-19) dalam kondisi baik secara medis. Pasalnya, keduanya berkurang dari masalah keluhan klinis.
Namun, keduanya disebut memiliki beban psikologi karena belakangan identitas terungkap ke publik.
"Secara keseluruhan Alhamdulilah progres keluhan klinisnya sudah banyak berkurang kalau kemarin 01 dan 02 itu sudah tidak ada keluhan apapun.
"Dokter yang merawat pasien itu menyapaikan ke saya melalui komunikasi secara intens memang sekarang yang di dominasi oleh pasien 01 dan 02 ini adalah beban psikologis akibat aib identitas terpublikasi," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Baca: Minggu Malam, RSPI Sulianti Saroso Kembali Terima Satu Pasien Suspect Corona
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini, hal ini merupakan pukulan berat secara psikologis pasien kasus 1 dan kasus 2.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.