Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1 WNA Positif Corona di Indonesia Meninggal, Pihak Kedubes Siapkan Pengiriman Jenazah ke Negara Asal

Achmad Yurianto menyampaikan, satu pasien positif virus corona meninggal dunia hari ini, Rabu (11/3/2020) sekira pukul 02.00 WIB.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in 1 WNA Positif Corona di Indonesia Meninggal, Pihak Kedubes Siapkan Pengiriman Jenazah ke Negara Asal
Kompas TV/Imron-Chandra
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes yang juga juru bicara pemerintah dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).(Kompas TV/Imron-Chandra) 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyampaikan, satu pasien positif virus corona meninggal dunia hari ini, Rabu (11/3/2020) sekira pukul 02.00 WIB.

Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang menjadi pasien kasus 25 yang dirawat di Indonesia.

"Pasien ini adalah seorang perempuan usianya 53 tahun dan dia adalah WNA," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/4/2020), dikutip dari Kompas.com.

Pengiriman Jenazah

Achmad Yurianto menyampaikan, pihak kedutaan besar negara asal pasien sudah mengetahui kabar duka ini, dan tengah dilakukan proses pengiriman jenazah.

"Kedutaan besar dan sebagainya sudah tahu sejak awal dan sekarang sedang dalam proses pengiriman jenazah ke negaranya," ujar Yuri, dikutip dari Kompas.com, Rabu.

Punya Penyakit Berat

Berita Rekomendasi

Ia mengungkapkan, pasien kasus 25 memang sudah mempunyai penyakit yang berat sejak masuk rumah sakit.

Sebelumnya, pasien menderita penyakit berat seperti diabetes, hipertensi dan paru obstruksi menahun.

"Selama perawatan didampingi suami," ungkap Yuri.

Baca: Antisipasi Corona, Wapres Maruf Amin Minta Maaf Kalau Tak Bisa Salami Semua Orang dan Cium Tangan

Baca: Pemerintah Diminta Lacak Warga yang Telah Berinteraksi dengan Pasien Corona

"Pasien ini memang masuk di rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat."

"Karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," jelas Achmad Yurianto, dikutip dari Kompas.com.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Diketahui, pasien positif virus corona di Indonesia sebelumnya mencapai 27 orang.

Mengutip Kompas.com, pasien ke-2, 3, 4, 5, 10, 11, dan 12 memiliki kontak dekat dengan pasien 1.

Lalu, pasien 13 merupakan sub klaster dari pasien ke-3, serta pasien 20 dan 21 merupakan sub klaster Jakarta.

Untuk pasien ke-6, yang merupakan kru kapal pesiar Diamond Princess, diduga tertular saat "hotel mengapung" itu masih berada di Jepang.

Sementara, pasien ke-7, 9, 14, 15, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, dan 26 merupakan importerd case atau tertular saat berada di negara lain.

Baca: Tak Hanya karena Virus Corona, Pasien 25 Meninggal karena Derita Penyakit Ini

Baca: Pasien Covid-19 yang Meninggal dalam Kondisi Sakit Berat, Yuri: Virus Corona Bukan Penyabab Utama

Mereka diduga melakukan perjalanan ke luar negeri ketika terpapar kasus ini.

Terakhir, pasien ke-8 tertular dari pasien ke-7 dan pasien 16 tertular dari pasien 15.

Achmad Yurianto memastikan, pasien 27 bukan berasal dari luar negeri.

Sehingga, asal usul penularan penyakitnya hingga kini masih tanda tanya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Rajin Cuci Tangan Pakai Sabun

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), dr Moh Adib Khumaidi, Sp.OT menyampaikan, menjaga kesehatan adalah sesuatu yang wajib dilakukan setelah masuknya corona ke Indonesia.

"Masyarakat dari berbagai lapisan harus tenang namun tetap waspada, karena yang terpenting adalah menjaga ketahanan dan kebersihan tubuh kita," kata Adib, Rabu (4/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Ia menyebut, mencuci tangan dengan sabun adalah cara terbaik untuk menghilangkan kuman dalam jumlah besar.

Namun, jika tidak ada sabun atau air, bisa menggunakan gel pembersih tangan beralkohol.

Sebab, gel pembersih tersebut ampuh untuk mengurangi kuman, tapi tidak bisa membasmi keseluruhan bakteri.

Berikut cara mencuci tangan yang efektif untuk membunuh kuman:

1. Basahkan kedua tangan dengan air bersih mengalir, matikan keran, lalu tuang sabun secukupnya.

2. Gosok kedua tangan, dan pastikan menggosok sela-sela jari, kedua punggung tangan, dan di bawah kuku.

3. Kaitkan seluruh jari dengan telapak saling menyentuh, dan gosok bagian dalam, bergantian dua sisi tangan.

4. Kemudian tukar posisi, kaitkan jari-jari tangan kiri di atas punggung tangan kanan dan gosok bagian punggung tangan bergantian.

5. Gosok jempol kiri menggunakan tangan kanan dengan gerakan memutar, begitu pula sebaliknya.

6. Lakukan selama 20 detik selama menggosok tangan.

7. Bilas tangan hingga bersih dengan air yang mengalir.

8. Keringkan kedua tangan dengan handuk bersih atau angin-anginkan.

9. Jika memungkinkan, matikan keran menggunakan siku atau gunakan tisu untuk menghalangi tangan.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin/Rakhmat Nur Hakim/Dani Prabowo/Ellyvon Pranita)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas