Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pemuda Terjebak di Suriah Selama 300 Hari, Cari Keluarga Gabung ISIS: Tertangkap & Ditahan

Seorang pemuda berkisah perjuangan mencari keluarga gabung ISIS di Suriah, sempat ditahan dan berpindah-pindah tempat

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
zoom-in Kisah Pemuda Terjebak di Suriah Selama 300 Hari, Cari Keluarga Gabung ISIS: Tertangkap & Ditahan
Youtube/Ganjar Pranowo
Ganjar dan eks pengikut ISIS yang mencari leluarganya di Suriah 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita seorang pemuda asal Indonesia tentang perjuangan hidup di Suriah terungkap.

Cerita lengkap pemuda mencari keluarga yang bergabung dengan ISIS dibagikan oleh Gubernur Ganjar Pranowo dalam akun Youtube-nya hari ini Rabu (11/3/2020).

Video itu berdurasi hampir 40 menit.

Berisikan wawancara Ganjar Pranowo dengan laki-laki berusia 26 tahun bernama Febri Ramdani.

Febri menceritakan kisahnya tersebut lengkap dengan fakta-fakta sebenarnya yang dilakukan ISIS.

Baca: BNPT Belum Bisa Pastikan Anak-anak Eks ISIS Asal Indonesia di Bawah 10 Tahun di Suriah Yatim Piatu

Dikutip Tribunnews.com dari Youtube tervirifkasi Ganjar Pranowo, dalam video juga terdapat kesaksian eks narapidana teroris, Nurahudin.

Ia juga berkisah tentang masa kelamnya dalam dunia terorisme.

Berita Rekomendasi

Adapun tak hanya di Youtube, Ganjar juga membagikan potongan video wawancaranya kepada Febri ke dalam akun Instagramnya @ganjar_pranowo.

Unggahan Ganjar Pranowo tentang kisah pemuda yang berjuang di Suriah mencari keluarganya
Unggahan Ganjar Pranowo tentang kisah pemuda yang berjuang di Suriah mencari keluarganya (Instagram/ganjar_pranowo)

Pada awalnya Ganjar menanyakan penyebab keluarga Febri bisa berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Febri menyatakan bahwa awalnya terprovokasi oleh seseorang setelah melihat video deklarasi khilafah melalui internet.

Melalui persetujuan dan diskusi, keluarga besarnya akhirnya berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS.

Namun tidak dengan Febri, ia ditinggal dan memilih hidup di sebuah indekos seorang diri.

"Mereka (keluarga) salah satu orang melihat deklarasi di internet tentang khilafah waktu 2014," katanya.

"Akhirnya rembugan bersama karena banyak faktor mereka memutuskan untuk pergi (ke Suriah)," tambahnya.

Baca: BNPT Belum Bisa Pastikan Anak-anak Eks ISIS Asal Indonesia di Bawah 10 Tahun di Suriah Yatim Piatu

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas