Momok Corona, Pemerintah Siapkan Stimulus Daya Beli Masyarakat
Menkop tidak merinci apakah kebijakan pemerintah itu merupakan stimulus fiskal atau pemotongan pajak.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM - Setelah paket stimulus pariwisata, pemerintah juga akan mengeluarkan stimulus daya beli masyarakat.
Hal itu diutarakan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki usai membuka pameran Indocraft 2020 ke-17 di Lobby Cendrawasih Room, JCC Senayan, Rabu (11/3/2020).
“Kami menyiapkan satu stimulus daya beli sedang dibahas dengan Kementerian Keuangan. Persoalan sekarang ini adalah marketnya yang tadinya ekspor jadi belanja dalam negeri,” ucap Menkop.
Menkop tidak merinci apakah kebijakan pemerintah itu merupakan stimulus fiskal atau pemotongan pajak.
Baca: Empat Negara yang Kena Dampak Wabah Virus Corona Hari Ini, Turki hingga Jamaika
“Kalau pajak kan kemarin sudah kita potong, pesawat sudah didiskon, ya nanti lah,” urainya.
Menurutnya, ekonomi Indonesia bisa bertahan lima persen karena daya beli masyarakat, konsumsi masyarakat, dan belanja pemerintah.
Akan menjadi percuma jika pemerintah menggelontorkan pembiayaan untuk UMKM namun tidak diiringi daya beli masyarakat.
“Saya kira strategi ini sedang dilakukan pemerintah melalui program-program di kementerian,” ujar mantan Kepala Staff Kepresidenan tersebut.
Baca: KPK Tindaklanjuti Dugaan Keterlibatan Azis Syamsuddin di Suap DAK Lampung Tengah
Sebelumnya, pemerintah memberikan paket stimulus pariwisata berupa intensif bagi wisatawan yang akan berlibur di Indonesia.
Itu dilakukan guna menanggulangi anjloknya kegiatan wisnus akibat wabah virus corona atau Covid-19.
Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 298,5 miliar.
Stimulus sebesar 298,5 miliar diberikan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menggenjot wisatawan.
Anggaran tersebut di antaranya untuk maskapai dan agen travel sebesar Rp 98,5 miliar, Influencer Rp 72 miliar, promosi wisata Rp 103 miliar, dan kegiatan pariwisata sebesar Rp 25 miliar.