Polda Papua Kejar KKB yang Bikin Resah Warga di Tembagapura
"Masih terus dikejar, saat ini mereka (KKB) sudah keluar dari wilayah Banti dan Kimbeli," ucapnya
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan pengejaran pada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang meresahkan warga Papua, khususnya di Tembagapura.
"Masih terus dikejar, saat ini mereka (KKB) sudah keluar dari wilayah Banti dan Kimbeli. Kami terus bergerak karena disana masih ada gunung-gunung dan daerahnya terjal," ungkap Paulus saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020).
Baca: Marak Aksi Teror KKB di Tembagapura, Begini Kata Mahfud MD dan Tito Karnavian
Mantan Kapolda Sumut ini menegaskan bakal memberikan tindakan tegas dan terukur pada KKSB karena sudah meresahkan masyarakat Papua.
"Tentunya kami beri tindakan tegas karena sudah benar-benar meresahkan. Kami akan hadapi mereka semua," ucap Paulus.
Diketahui ribuan warga sejak Jumat (6/3/2020) hingga hari ini, Senin (9/3/2020) memilih mengungsi meninggalkan Distrik Tembagapura ke Timika.
Dari beragam kampung di Distrik Tembagapura, mereka berkumpul di Halaman Gereja Rehobot, Kab Mimika untuk didata kemudian diantar ke rumah sanak saudara.
Jika situasi sudah kembali aman, mereka bakal dikembalikan lagi ke kampung halaman di Tembagapura.
Warga memilih mengungsi lantaran khawatir menjadi korban dari serangan KKSB dalam beberapa hari terakhir di wilayah Tembagapura.
Terlebih aksi KKSB ini telah menewaskan anggota Brimob, Bharatu Anumerta Doni Priyanto.
Baca: Mabes Polri : Kodam Cenderawasih Sudah Bantah Isu Pangdam Kontak Pimpinan KKB
Selain itu, ada juga tiga guru di SD Inpres Baluni, Kampung Jagamin, Distrik Tembagapura yang disandra oleh KKSB dari Intan Jaya, pimpinan Gupsi Waker.
Ketiga guru ini, EL, AL dan BL disandera oleh KKSB pada 15 Februari 2020 dan berhasil dievakuasi menggunakan Helikopter Bell milik Polri ke Timika pada Rabu (26/2/2020).
Seorang Prajurit TNI dan Brimob gugur
Setidaknya terdapat dua prajurit Indonesia yang telah gugur menjadi korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Jumlah tersebut diketahui sejak Januari 2020, hingga terbaru insiden terjadi pada Maret 2020 ini.
Diketahui para prajurit gugur setelah menjalankan tugas mereka menjaga keamanan masyarakat dari teror yang kerap dilakukan oleh KKB.
Berikut daftarnya, dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Bharada Doni Priyanto
Anggota Brimob Bharada Doni Priyanto gugur setelah terlibat kontak senjata KKB pada Jumat (28/2/2020).
Kontak senjata terjadi di Kali Kabur, Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Diduga Pimpinan Egianus Kogoya Kontak senjata berlangsung cukup panjang, lebih dari tiga jam.
Dilansir dari Surya.co.id, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, menjelaskan, Bharada Doni merupakan warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.
Baca: Sosok Sertu La Ongge yang Gugur Ditembak KKB saat Ambil Wudhu, Tinggalkan 3 Anak yang Masih Kecil
Almarhum, lanjut Calvijn, meninggalkan ibu, ayah, dan seorang adik.
Anak pasangan Parno dan Maryatun itu diketahui bertugas di Brimob sudah sekitar tiga tahun terakhir.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com pelepasan jenazah akan dilakukan secara militer.
Doni merupakan anggota Resimen Tiga Pasukan Pelopor Korps Brimob Mabes Polri.
Anak pertama dari dua bersaudara itu telah mengabdikan diri di Korps Bhayangkara sejak 2017. Doni dikenal dekat dengan anak-anak Papua selama bertugas sejak September 2019.
2. Sertu La Ongge
Tebaru duka kembali menyelimuti keluarga besar TNI, lantaran satu anggotanya gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Senin (9/3/2020).
Dia adalah Sertu La Ongge yang gugur setelah terkena peluru rekoset di bagian telinga, di Pos Koramil Jila, Mimika, Papua.
Kala itu anggota Koramil 17010/ Mimika, Papua tengah mengambil air wudhu dan hendak melaksanakan shalat subuh, namun naas kejadian tersebut dialaminya.
Dilansir Kompas.com, Dandim 1710 Mimika Letkol Pio L Nainggolan menyebut, serangan dari KKB terjadi sekitar pukul 05.00 WIT.
Sertu La Ongge yang selesai berwudhu dan akan menunaikan shalat subuh terkena tembakan KKB di telinga bagian bawah kiri.
"Yang terjadi itu penembakan, bukan penyerangan, korban terkena rekoset amunisi di telinga bagian kiri," kata Pio.
Lantas seusai mengalami luka tembak tersebut, Sertu La Ongge dibawa ke pos rahwan Yonif 754/ ENK yang tak jauh dari pos koramil.
Baca: Mendagri Tito Karnavian Cerita Pengalaman Atasi KKB dengan Soft Approach
Baca: Polri Selidiki Penyebar Hoaks Kodam Cenderawasih Komunikasi dengan KKB
Sementara di pos tersebut, Sertu La Ongge menunggu helikopter yang akan mengevakuasinya ke RSUD Mimika.
Namun lantaran terkendala cuaca, helikopter milik Penerbad yang sudah disiapkan mengevakuasi korban sejak Senin (9/3/2020) pagi terbang pukul 09.20 WIT.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam, Sertu La Ongge tiba di RSUD Mimika.
"Lima menit kemudian dokter sampaikan prajurit kami sudah meninggal," katanya.
Jenazah Sertu La Ongge kemudian dibawa ke masjid di lingkungan Markas Kodim di Jalan Agimuga, Mile 32, Timika, untuk dishalatkan.
Selanjutnya, disemayamkan di rumah duka di asrama Kodim, dan hari ini Selasa (10/3/2020) akan dilakukan upacara pelepasan jenazah secara militer, sebelum diberangkatkan ke kampung halamannya di Bau Bau, Sulawesi Tenggara, untuk dimakamkan secara militer.
“Kami sudah koordinasi dengan keluarga dan Danramil di Bau Bau, besok pagi jenazah akan di kirim ke sana untuk dimakamkan," kata Pio, dilansir dari TribunTimur.com.
Baca: KKB Berulah di Tembagapura, 5.000 Personel Polri Masih Mampu Amankan Papua
Diketahui Prajurit La Ongge telah mengabdi menjadi TNI selama 22 tahun, almarhum pun mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari sersan satu menjadi sersan kepala.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.