POPULER: Satu Pasien Penderita Virus Corona Meninggal Dunia, Pemerintah Tetap Rahasiakan Identitas
Pemerintah tidak akan membuka identitas Warga Negara Asing (WNA) yang meninggal dunia setelah dinyatakan terinfeksi virus Corona.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Miftah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah tidak akan membuka identitas Warga Negara Asing (WNA) yang meninggal dunia setelah dinyatakan terinfeksi virus Corona.
Pemerintah hanya mengumumkan bahwa WNA tersebut merupakan seorang perempuan berusia 53 tahun.
Baca: Akibat Virus Corona, Harga Tiket Pesawat ke Korea Selatan Turun Drastis Jadi Rp 149 Ribuan
Baca: POPULER: Bukan Hazmat, Petugas Medis Ini Pakai Jas Hujan untuk Jemput Pasien Suspect Corona
Baca: Cuci Tangan Pakai Sabun Lebih Ampuh Melawan Virus Corona Dibanding Hand Sanitizer, Ini Penjelasannya
"Kan saya kemarin sudah bilang negaranya enggak akan saya sebut," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, (11/3/2020).
Menurut Yurianto, WNA yang meninggal tersebut merupakan imported case atau tertular di luar negeri.
Ia masuk ke rumah sakit saat kondisinya sudah sakit berat.
Mengenai kewarganegaraan dan lokasi rumah sakit WNA tersebut dirawat, Yurianto enggan menyebutkannya.
"Apa anda akan saya kasih tahu lagi saya enggak akan sebut," katanya.
WNA tersebut menurut Yurianto merupakan turis.
Baca: Sepulang dari Jerman, Jenderal Militer Polandia Positif Virus Corona
Ia merasakan tidak enak badan begitu berada di Indonesia.
"Iya dia berobat sendiri," pungkasnya.
Sikap pemerintah terkait protes Dubes Jepang
Achmad Yurianto membenarkan adanya protes dari Kedubes Jepang terkait adanya sikap diskriminatif terhadap WNA asal Jepang karena virus corona.
Protes tersebut yang menjadi alasan pemerintah tidak membuka identitas WNA yang menjadi Suspect atau positif terinfeksi Corona.
Baca: Semua Pasien Positif Virus Corona di RSPI Tak Miliki Penyakit Bawaan
"Makanya saya tidak akan mengatakan negara mana, karena itu. Gitu loh," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, (11/3/2020).
Kedubes Jepang mendapatkan perlakuan diskriminatif di Indonesia setelah diketahui warganya terinfeksi virus Corona dan melakukan kontak dengan WNI.
"Ya yang melakukan itu kan masyarakat, 'wah ini orang bawa penyakit', gitu kan jadi enggak enak," katanya.
Pihak Kedubes Jepang menurut Yurianto menyampaikan langsung protes kepada dirinya.
Oleh karena itu setiap ada kasus yang melibatkan WNA, pihaknya langsung berkomunikasi dengan Kedubes.
"Sudah, sudah komunikasi sama saya, dan kita sudah langsung kontak kok melalui Kemlu juga," pungkasnya.
Untuk diketahui terdapat dua WNA yang teridentifikasi tertular virus Covid-19.
Dua WNA tersebut yakni laki laki berusia 29 tahun dan perempuan berusia 54 tahun.
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Gubernur Anies Instruksikan Jajaran Pemprov DKI Kurangi Jabat Tangan
Keduanya terpapar virus Corona setelah melakukan kontak dengan pasien kasus pertama (warga depok).
Sementara Warga Depok diduga terinfeksi Corona dari WN Jepang yang berkunjung ke Indonesia.