Habiburokhman: Eletabilitas Prabowo Tinggi, Tapi Gerindra Tidak Ada Kenaikan Signifikan Sejak 2014
Habiburokhman mengatakan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto tidak sejalan dengan peningkatan elektabilitas Partai Gerindra.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto tidak sejalan dengan peningkatan elektabilitas Partai Gerindra.
Menurut dia, sejak pemilihan umum (Pemilu) 2014, posisi Partai Gerindra cenderung stagnan.
Pernyataan itu menanggapi hasil survei yang dikeluarkan lembaga nasional Cyrus Network.
Baca: Maruf Amin Pertanyakan Sikap Singapura Tagih Biaya Perawatan WNI Positif Corona
Hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas Prabowo berada pada urutan pertama, di mana tingkat elektabilitas 18,7 persen, disusul Presiden Joko Widodo 18,2 persen, dan Sandiaga Uno 13,4 persen.
Sedangkan untuk partai politik, PDI Perjuangan berada di urutan pertama, di mana persentase memilih sebesar 24,8 persen, disusul Partai Gerindra 14,1 persen, serta PKS dan Partai Golkar yang sama-sama 5,9 persen.
"Prabowo (elektabilitas,-red) tinggi, tetapi Gerindra sedang saja. Tidak ada kenaikan signifikan sejak 2014. Ini salahnya di mana kami ini. Ini menjadi acuan bagi kami," kata Habiburokman di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).
Baca: Survei Cyrus Network soal Capres 2024: Prabowo Teratas, Disusul Sandi, Anies di Bawah Ganjar Pranowo
Dia menjelaskan, sebanyak lima lembaga survei menggambarkan tingkat elektabilitas Prabowo berada di urutan pertama sebagai calon Presiden terkuat untuk Pemilu 2024
Dia mengungkapkan tingginya elektabilitas Prabowo itu dikarenakan dua faktor.
Faktor pertama, kata dia, keputusan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
"Prabowo demi kepentingan masyarakat menanggalkan ego dan bergabung dengan orang yang mengalahkan. Itu terbukti menjadi pilihan politik tepat," kata dia.
Baca: Maruf Amin Pertanyakan Sikap Singapura Tagih Biaya Perawatan WNI Positif Corona
Sementara itu, faktor kedua, dia mengungkapkan, karena kerja Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap kinerja di Kemenhan. Publik melihat Prabowo aktif. Pekan pertama langsung all out banyak kunjungan ke luar negeri. Tetapi mampu dijelaskan kunjungan menjalankan fungsi diplomasi pertahanan," ujarnya.
Baca: Menteri Edhy Prabowo: Bukalapak.com Sekarang Sudah Jadi Nelayan
Namun, anggota Komisi III DPR RI itu mengaku belum dapat menjawab apakah Prabowo akan kembali maju mencalonkan diri sebagai orang nomor 1 di Indonesia.
"Kami tidak ingin prematur apa yang terjadi di 2024," katanya.