Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Tidak Lockdown saat Wabah Corona, Pengamat: Sudah Tepat

Pengamat Kebijakan Publik AH Maftuchan sebut tindakan pemerintah tidak lockdown sudah tepat, hanya blokir akses China, Italia, Korsel, Iran.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Indonesia Tidak Lockdown saat Wabah Corona, Pengamat: Sudah Tepat
YouTube KOMPASTV
Pengamat Kebijakan Publik Perkumpulan Prakarsa, AH Maftuchan, menyebut tindakan pemerintah sejauh ini sudah tepat untuk pencegahan virus corona. 

"Oleh karena itu yang paling penting adalah melaksanakan isolasi."

Yurianto menyebut penerapan isolasi diri di India bisa dijadikan contoh.

Di mana warga yang sudah terinfeksi diberi pembinaan dan pengawasan sehingga bisa melakukan isolasi diri di rumah.

"Di beberapa negara yang sudah melaksanakan ini dan terlihat bagus, misalnya di India, untuk kasus positif tanpa gejala, maka mereka melaksanakan self-isolated, jadi tidak di rumah sakit," terang Yurianto.

"Mereka diminta untuk melakukan isolasi dirinya sendiri di rumah tentunya dengan edukasi, dan ini di bawah supervisi pengawasan dari Puskesmas," tuturnya.

Yurianto yakin masyarakat Indonesia mampu untuk melakukan pengendalian penyebaran virus corona ini.

"Artinya mereka kita pastikan mampu mengendalikan sebaran yang mungkin muncul dari keberadaan dia di situ," ujarnya.

Baca: Langkah Antisipasi Virus Corona yang Sudah Menyebar ke 127 Negara

Baca: Kasus Corona Pertama di Dunia Ditelusuri, Terpapar 17 November 2019

Berita Rekomendasi

Kegiatan di Tempat Ramai Tak Dilarang

Yurianto menyebut pemerintah sudah menerbitkan imbauan melalui Kantor Staf Presiden soal virus corona.

Yurianto menganggap masyarakat Indonesia sudah menyadari dan bisa menghindari pertemuan atau tindakan berkumpul di tempat ramai.

"Pertemuan-pertemuan saya pikir semuanya sudah menyadari itu, sudah ada panduan oleh KSP, beberapa saat yang lalu," ujar Yurianto.

"Dan masyarakat kita sudah cukup pandai untuk menghindarkan itu," sambungnya.

Yurianto menyebut masyarakat mungkin hanya berkumpul dengan orang yang tidak terlalu banyak.

"Kalau pun ada pertemuan, ya mungkin tidak kemudian dengan massa yang demikian padat," kata Yurianto.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas