Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SAH! Ujian Nasional Ditiadakan, Nadiem Makarim Utamakan Keamanan dan Keselamatan 8 Juta Siswa

Secara sah, Ujian Nasional tahun 2020 ditiadakan. Mendikbud Nadiem Makarim mengutamakan keamanan dan keselamatan 8 juta siswa.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in SAH! Ujian Nasional Ditiadakan, Nadiem Makarim Utamakan Keamanan dan Keselamatan 8 Juta Siswa
Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM - Secara sah, Ujian Nasional tahun 2020 ditiadakan.

Ujian Nasional ditidakan untuk seluruh jenjang pendidikan.

Mendikbud Nadiem Makarim mengutamakan keamanan dan keselamatan 8 juta siswa.

Hal ini disampaikan Nadiem Makarim dalam sebuah video.

Menurutnya, alasan utama peniadaan Ujian Nasional mengacu pada prinsip keamanan dan kesehatan siswa.

Tak hanya siswa, Nadiem menyebut, keamanan dan kesehatan keluarga siswa juga menjadi perhatian.

"Alasan nomor satu adalah prinsip dasar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terpenting itu adalah keamanan dan kesehatan daripada siswa dan tentunya keluarga mereka," katanya, dilansir dari YouTube Kompas TV, Selasa (24/3/2020).

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, risiko kesehatan yang sangat besar akan muncul apabila pihaknya nekat melanjutkan pelaksanaan Ujian Nasional.

Hal ini lantaran dalam pelaksanaan Ujian Nasional, siswa harus berkumpul dalam satu ruangan.

Sementara saat ini, pemerintah tengah menggalakan program physical distancing.

Baca: DPR Setuju Ujian Nasional 2020 Ditiadakan

Baca: Reaksi Tiara Idol Dengar Ujian Nasional 2020 Ditiadakan karena Virus Corona

Baca: Ujian Nasional SMA, SMP, dan SD Ditiadakan Akibat Corona, Ini Penjelasan Komisi X DPR RI

Masyarakat dilarang untuk mengadakan perkumpulan dan terus diimbau menghindari kerumunan.

Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

"Kalaupun kita melaksanan Ujian Nasional di tempat pengujian yang harus dikumpulkan, bisa meninimbulkan risiko kesehatan yang sangat besar."

"Bukan hanya siswa tapi juga keluarga dan kakek nenek siswa tersebut," tambah Nadiem.

Nadiem menyebut jumlah siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional begitu besar.

Setidaknya ada 8 juta siswa dari SD hingga SMA di seluruh satuan pendidikan di Indonesia yang rencananya akan mengikuti Ujian Nasional.

"Ada 8 juta siswa yg tadinya akan ikut Ujian Nasional," katanya.

PELAKSANAAN UNBK - Peserta  mengerjakan soal-soal Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) di SMK PGRI 3 Kota Malang, Senin (16/3/2020). Sebelum masuk ruang ujian, peserta UNBK diwajibkan mencuci tangan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) lewat penggunaan komputer ujian. UNBK di sekolah ini tetap berlangsung sesuai arahan Pemprov Jatim yang meliburkan semua sekolah kecuali yang melaksanakan ujian nasional. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PELAKSANAAN UNBK - Peserta  mengerjakan soal-soal Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) di SMK PGRI 3 Kota Malang, Senin (16/3/2020). Sebelum masuk ruang ujian, peserta UNBK diwajibkan mencuci tangan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) lewat penggunaan komputer ujian. UNBK di sekolah ini tetap berlangsung sesuai arahan Pemprov Jatim yang meliburkan semua sekolah kecuali yang melaksanakan ujian nasional. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Nadiem Makarim menegaskan, tak ada yang lebih penting dari pada keamanan dan kesehatan siswa serta keluarganya.

"Tak ada yg lebih penting dari keamanan dan kesehatan siswa dan kelaurga. Karena itu un dibatalkan," katanya.

Nadiem juga menyinggung soal Ujian Nasional yang bukan menjadi syarat kelulusan ataupun seleksi masuk pendidikan yang lebih tinggi.

"Setelah kami pertimbangkan, lebih banyak risiko untuk melanjutkan Ujian Nasional," katanya.

Kabar soal peniadaan Ujian Nasional awalnya dibagikan oleh Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.

Kabar ini dibagikan oleh Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda melalui akun Instagramnya @syaifulhooda pada Senin (23/3/2020).

Syaiful mengunggah sejumlah foto dan video saat dirinya bersama Mendikbud Nadiem Makarim serta jajaran.

Dalam keterangan unggahan, Syaiful Huda menyebut, melalui rapat daring tersebutu disepakati bahwa ujian nasional ditiadakan.

Sementara itu, setelah mengadakan rapat terbatas, Jokowi juga memutuskan bahwa Ujian Nasional 2020 ditiadakan.

Hal ini disampaikan oleh  Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.

"Keputusan ini sebagai bagian dari sistem respon wabah Covid-19 yang salah satunya adalah pengutamaan keselamatan kesehatan rakyat. Seperti yang telah disampaikan bahwa sistem respon Covid-19 harus menyelamatkan kesehatan rakyat, daya tahan sosial dan dunia usaha," kata Fadjroel, mengutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas