Bacaan Niat Puasa Sya'ban 1441 H, Bisa Dibaca Malam & Siang Hari, Berikut Hikmah dan Keutamaannya
Inilah bacaan niat puasa Sya'ban yang bisa dibaca malam dan siang hari ketika lupa, dilengkapi hikmah dan keutamaannya.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM – Inilah bacaan niat puasa Sya'ban yang bisa dibaca malam dan siang hari ketika lupa, dilengkapi hikmah dan keutamaannya.
Bulan Sya'ban 1441 H merupakan bulan setelah Rajab dan sebelum bulan Ramadhan.
Pada tahun ini, satu Syaban jatuh pada Kamis, 26 Maret 2020.
Bulan Sya'ban menjadi waktu yang istimewa karena memiliki keutamaan.
Di mana Nabi Muhammad SAW menyukai datangnya bulan ini dan selalu mengisinya dengan ibadah puasa, sebagaimana dilansir almunawwar.net.
Bacaan Niat Puasa Sya'ban, dilansir Islami.co:
Berikut ini bacaan niat puasa Sya‘ban jika kita niatkan pada malam harinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ.
“Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”
Baca: Malam Nisfu Syaban Jatuh pada 8 April 2020, Inilah Amalan yang Dapat Dilakukan
Namun, bagi orang yang ingin berpuasa Sya‘ban tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul.
Niat boleh dilakukan di siang hari selama yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.
Berikut ini lafal niat puasa sunah Sya‘ban di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ.
“Aku berniat puasa sunah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT.”
Bulan Sya’ban memiliki beberapa keutamaan, di antaranya berpuasa.
Dilansir muslim.or.id, amalan yang dianjurkan ketika bulan sya'ban adalah memperbanyak puasa dan harinya pun bebas memilih sesuai kemampuan.
Keutamaan Bulan Sya’ban
Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathoif Al Ma’arif, 235)
Hikmah Puasa Sya'ban
Berikut hikmah puasa sya'ban, dilansir Tribunnews dari rumaysho.co:
Disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali mengenai hikmah puasa Sya’ban, sebagai berikut:
- Bulan Sya’ban mengingatkan manusia yang lalai.
Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai, karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.
Tatkalah manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu.
Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah, seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.
Baca: 5 Amalan Sunnah Bulan Syaban 2020 Anjuran Nabi Muhammad SAW, Istighfar hingga Berpuasa
- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari.
Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban.
Jadi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban, sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu.
Sehingga, puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
- Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, dia akan lebih kuat.
Kemudian, lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.