Gibran Ungkap Keseharian Neneknya, Sudjiatmi Notomiharjo Ketika Sakit 4 Tahun Ini
Gibran Rakabuming Raka mengungkap keseharian neneknya, Sudjiatmi Notomihardjo yang tutup usia, Rabu (25/3/2020) kemarin.
Penulis: Daryono
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka mengungkap keseharian neneknya, Sudjiatmi Notomihardjo yang tutup usia, Rabu (25/3/2020) kemarin.
Diberitakan sebelumnya, Sudjiatmi meninggal dunia pada pukul 16.45 WIB di RS DKT Slamet Riyadi Solo.
Ibunda Jokowi itu berpulang dalam usia 77 tahun akibat sakit kanker yang diderita selama 4 tahun ini.
Melalui postingan di akun instagramnya, @gibran_rakabuming, Gibran mengatakan selama sakit 4 tahun ini, Sudjiatmi tidak menunjukkan rasa sakitnya kepada anak dan cucu-cucunya.
Di tengah sakit itu, Sudjiatmi bahkan tetap melakukan kegiatan seperti menghadiri pengajian.
"Empat tahun Eyang Noto gerah (sakit,-Red), tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir," tulis Gibran.
Baca: Walkot Solo Ceritakan Kenangan Bersama Ibunda Jokowi, FX Rudy: Baik Hati dan Sering Berikan Nasihat
Sudjiatmi, lanjut Gibran, juga tidak mau membebani cucucunya untuk berbagai aktifitas yang ia lakukan.
Menurut Gibran, Sudjiatmi sosok nenek yang selalu mendoakan anak dan cucunya.
"Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau. Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak," tulisnya.
Lebih lanjut, Gibran menyatakan sangat kehilangan atas kepergian neneknya.
"Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik.
Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup," tulisnya lagi.
Terkait pemakaman Sudjiatmi hari ini, Gibran menyarankan agar masyarakat mendoakan Sudjiatmi dari rumah.
Baca: Mahfud MD: Ibunda Jokowi Sama Sekali Tak Seperti Ibu Seorang Presiden, Membaur dan Ramah Sekali
Hal itu bukan berarti keluarga melarang tetapi sebagai bentuk sikap megikuti kebijakan pemerintah.
"Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja," pungkasnya.
Menurut rencana, Sudjiatmi akan dimakamkan hari ini pukul 13.00 WIb di pemakaman keluarga di Mundu, Selokaton, kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Sakit Kanker, Pernah Berobat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Rabu (25/3/2020) malam, Jokowi mengatakan ibundanya telah menderita sakit kanker selama 4 tahun.
Sudjiatmi juga sudah menjalani pengobatan ke beberapa rumah sakit termasuk RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
"Ibu ini sudah 4 tahun menderita sakit kanker dan sudah berobat, berusaha, berikhtiar utamanya di RSPAD Gatot Soebroto tetapi memang Allah sudah menghendaki (meninggal)," kata Jokowi.
Baca: Ibunda Jokowi Meninggal, Khofifah, Ganjar, hingga Erick Thohir Melayat ke Rumah Duka di Solo
Lebih lanjut, atas nama keluarga, Jokowi menyampaikan permohonan maaf untuk Ibundanya.
"Atas nama keluarga besar saya ingin memohonkan doa agar segala dosanya diampun Allah dan husnul khotimah," ujar dia.
Menteri Diminta Tetap di Jakarta
Jokowi memerintahkan para menteri Kabinet Indonesia Maju tetap di Jakarta dan tidak ke Solo untuk melayat Ibunda Jokowi yang meninggal dunia, Rabu (25/3/2020).
"Para Menteri mendoakan dari Jakarta," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (25/3/2020).
Menurut dia, para menteri diminta untuk tetap fokus melaksanakan pekerjaannya masing-masing, khususnya dalam menangani masalah virus corona (covid-19).
"Para menteri disarankan tetap fokus bekerja khususnya dalam menangani masalah covid 19 baik masalah medis maupun dampak non medis," jelasnya.
Hal yang sama juda dibenarkan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman setelah menerima pesan dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Diharapkan semua anggota kabinet Indonesia maju ada di Jakarta untuk menghadapi situasi saat ini," ujar Fadjroel , dalam program Breaking News Kompas TV, Rabu (25/3/2020).
"Mensesneg Pratikno mengatakan, agar doa dari kami semua, dari Kabinet Indonesia Maju disampaikan dari Jakarta saja," jelasnya.
Fadjroel Rachman juga memohon doa seluruh masyarakat Indonesia untuk almarhumah.
"Kami berharap agar seluruh rakyat Indonesia di manapun berada mendoakan agar ibunda Presiden Joko Widodo itu Husnul Khatimah," kata Fadjroel.
Sebelumnya Fadjroel mengatakan, dia mendapat kabar dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno bahwa Sujiatmi menghembuskan napas terakhir di Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (25/3/2020) pukul 16.45 WIB.
"Saya mendapatkan berita dari Mensesneg Pratikno tentang berita duka: Innalillahi wa innaillaihi rojiun, Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden @jokowi wafat di Solo pukul 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khotimah," tulis Fadjroel melalui akun Twitter pribadinya.
"Kami kaget mendengarnya dan menyampaikan duka cita yang mendalam," ujar Johnny G Plate kepada Tribunnews.com, Rabu (25/3/2020).
Baca: Cerita Tetangga Soal Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia: Sempat Gelar Pengajian Minggu Pagi
Ia juga mendoakan agar almarumah mendapat tempat terbaik di Sisi Tuhan.
"Kami mendoakan semoga ibunda bapak Presiden Jokowi, almarhumah Eyang Sujiatmi Notomiharjo mendapat tempat yang kekal dan diterima dalam keabadian kekal bersama Tuhan Yang Maha Esa dan segenap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Amin," ucap Johnny G Plate.
(Tribunnews.com/Daryono/Srihandriatmo Malau)