Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden PKS Kirim Surat Terbuka ke Jokowi, Sebut Ada Penjilat di Lingkaran Istana

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Presiden PKS Kirim Surat Terbuka ke Jokowi, Sebut Ada Penjilat di Lingkaran Istana
Danang Triatmojo/Tribunnews.com
Presiden PKS Sohibul Iman di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019). 

Laporan Reporter Tribunnews, WIlly Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam surat tersebut Sohibul meminta kepada Presiden berhati-hati menerima masukan dari orang-orang sekitar lingkaran kepala negara terkait penanganan wabah virus corona.

Presiden kata Sohibul harus memprioritaskan mendengar masukan dari para ahli kesehatan masyarakat, para ilmuwan, para ahli epidemiologi,para tenaga medis, para dokter dan perawat yang berjuang pertaruhkan nyawa mereka.

"Jangan dengarkan orang-orang di sekitar Bapak yang hanya mau menjilat Bapak dan bersikap Asal Bapak Senang! Jangan dengarkan pandangan dan bisikan para pembantu Bapak yang punya kepentingan bisnis atau ambisi politik. Jangan hanya mendengarkan suara para pemodal besar dimana kepentingan mereka semata-mata ingin mengejar keuntungan investasi semata! Jangan salah pilih penasehat di lingkaran Bapak! Salah ambil kebijakan nasib 260 juta warga RI dipertaruhkan!,"  sebut Sohibul dalam surat terbukanya, Jumat(3/4/2020).

Sohibul juga meminta kepada Presiden Jokowi agar tidak mempertimbangkan lagi opsi penerapan darurat sipil.

"Jangan pernah memilih Darurat Sipil Pak. Jangan bunuh demokrasi dan HAM di Republik ini Pak! Bukankah sudah ada UU Kekarantinaan Kesehatan dan UU terkait lainnya seperti UU Penanggulangan Bencana? Kami memandang itu semua sudah mencukupi sebagai acuan dalam penangangan krisis Pandemic Covid-19."

Berita Rekomendasi

Saat ini kata Sohibul hal yang paling utama dilakukan pemerintah adalah mendukung 100 persen kebutuhan para tenaga medis seperti penyediaan APD, penyediaan Swab Test yang mencukupi, penyediaan ventilator, obat-obatan, fasilitas rumah sakit, fasilitas penginapan yang layak dan tentunya santunan bagi para tenaga medis yang telah menjadi korban.

Swab Test harus dilakukan secara cepat dan masif. Dan ini harus menjadi prioritas utama Pemerintah memberikan dukungan agar kita bisa memitigasi penyebaran Covid-19.

Pemerintah kata Sohibul juga harus tegas dan berani tetapkan karantina wilayah untuk daerah-daerah yang sudah zona merah seperti DKI Jakarta dan sekitarnya. Tanpa ada kebijakan karantina wilayah akan sulit memitigasi penyebaran Covid-19.

"Tanpa ada karantina wilayah, terutama untuk daerah zona merah, sulit untuk memitigasi dan melokalisir penyebaran Covid-19 ke daerah-daerah lain. Kebijakan pelarangan Mudik Lebaran harus diterapkan dengan tegas. Kabinet harus satu suara terkait ini. Jangan sampai terjadi outbreak kedua kalinya. Jangan sampai episentrum Covid-19 menjadi semakin meluas karena para mudik dari Pusat berpotensi menjadi agen yang menyebarkan Covid-19 di kampung halamannya. Ini yang sangat berbahaya," ujar Sohibul.

Berikut pernyataan lengkap Sohibul Iman dalam surat terbukanya kepada Presiden Joko Widodo:

Pertama-tama, kami berdoa semoga Bapak dan keluarga sehat wal afiat serta diberi petunjuk dan perlindungan oleh Allah Swt memimpin Bangsa Indonesia dalam situasi yang sangat sulit seperti saat ini.

Sebelumnya kami juga ingin menghaturkan sekali lagi rasa bela sungkawa atas wafatnya Ibunda Bapak Presiden. Semoga amal baik almarhumah diterima di sisi Allah Swt. Amin Ya Rabbal Alamin.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas