Anggota DPRD Bengkulu hingga PNS di Lumajang Sumbang Gaji, Bantu Penanganan Covid-19
Anggota DPRD Kota Bengkulu hingga seluruh gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Lumajang, Jawa Timur menyumbangkan gajinya.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Para pejabat dan anggota DPRD Kota Bengkulu hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Lumajang Jawa Timur menyumbangkan gajinya.
Sejumlah pejabat itu menyumbangkan gajinya untuk membantu warga terdampak virus corona (Covid-19).
Putusan ini sebagai satu di antara upaya percepatan penanggulangan wabah Covid-19.
Anggota DPRD Bengkulu Sumbang Gaji
Sejumlah anggota DPRD Kota Bengkulu ikut serta menyumbangkan gajinya.
Adapun Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bengkulu menyumbangkan gajinya untuk warga terdampak Covid–19 pada Jumat (3/4/2020).
Mereka di antaranya adalah Kepala Dinas Perhubungan Bardin, Plt Kepala Bapelitbang Firman Romzi, Kepala BPKAD Arif Gunadi, serta Kepala Bidang Aset BPKAD Dedy.
Baca: Persija Jakarta Ikuti Kebijakan PSSI Terkait Gaji Pemain
Baca: Para Pejabat Sumbang Gaji untuk Warga Terdampak Corona, Bupati Tanah Laut hingga Ridwan Kamil
Kepala Dinas Perhubungan Bardin menuturkan, langkah ini dilakukan untuk membantu mengurangi beban masyarakat.
Bardin menyebut, pemberian gaji ini juga sebagai bentuk kepedulian dengan sesama.
“Pemberian gaji ini untuk mengurangi beban masyarakat dan percepatan penanggulangan penyebaran virus Covid-19."
"Kami ikut andil dalam hal kemanusiaan ini, hal seperti ini sangat perlu dilakukan sebagai bentuk peduli terhadap masyarakat tanpa melihat siapapun masyarakat itu, karena semua harus dibantu,” ujar Bardin di Balai Kota Bengkulu dalam rilisnya, Minggu (5/4/2020), dilansir oleh Kompas.com.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala BPKAD Arif Gunadi.
Arif Gunadi tersentuh untuk menolong masyarakat yang membutuhkan.
Ia menekankan, jika pemerintah akan terus memperhatikan kondisi masyarakatnya.
“Hal seperti ini yang harus kami tunjukkan ke masyarakat, bahwa pemerintah akan terus hadir di tengah masyarakat dalam keadaan apapun itu."
"Pemerintah akan selalu mengedepakan kepentingan masyarakatnya agar tercipta keharmonisan dan kebahagiaan di tengah masyarakat,” tutur dia.
Baca: Cara Karina Suwandi Rajin Mandi Agar Tak Terpapar Virus Corona
Baca: Kompak dengan Anies Baswedan, Ridwan Kamil Ajukan Rencana PSBB di Jawa Barat
Sementara anggota DPRD Bengkulu yang turut menyumbangkan gajinya di antaranya, Teuku Zulkarnain, Herimanto, Indra Sukma, Kusmito Gunawan, dan Mardiyanti.
Mereka menyumbangkan gajinya untuk masyarakat melalui BazNas Kota Bengkulu.
Ketua BaZnas Kota Bengkulu Habib Alkaaf secara langsung menerima uang tersebut.
Anggota DPRD dari fraksi PAN, Herimanto mengatakan, jika dirinya mengajak rekan-rekan lainnya untuk menyisihkan gajinya.
“Saya mengajak teman-teman menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu masyarakat karena adanya musibah Covid-19 ini."
"Saya sendiri selaku anggota dari fraksi PAN DPRD Kota Bengkulu menginfakkan gaji saya untuk membantu saudara-saudara saya, masyarakat Kota Bengkulu yang terkena dampak Covid-19,” kata Herimanto.
ASN Lumajang Potong Gaji
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq memutuskan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dipotong disesuaikan dengan kepangkatan.
Ia mengatakan, sebelumnya sudah membahas terkait pemotongan gaji PNS dengan Sekda Lumajang, Agus Triono.
Baca: Cegah Corona, ASN Dilarang Mudik saat Lebaran hingga Jokowi Siapkan Perpres
Baca: ASN/PNS Kementerian dan Lembaga Diizinkan Kerja dari Rumah hingga 21 April 2020
"Saya tadi rundingkan dengan Pak Sekda untuk semua PNS gajinya dipotong sesuai dengan golongan dan kepangkatan masing-masing," tutur Thoriqul, dilansir Kompas TV.
Adapun semakin tinggi pangkatnya maka semakin besar pula potongan gajinya.
"Tentu yang golongannya tinggi misalnya eselon 2 golongan 4 tentu lebih besar potongannya," jelasnya.
Thoriul juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional wilayah Lumajang.
Dengan tujuan agar secepatnya melakukan penarikan zakat mal atau zakat harta lebih awal.
ASN Jawa Barat
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga memutuskan akan memotong gaji gubernur dan seluruh PNS di Jawa Barat selama empat bulan ke depan.
Baca: Kota Salatiga Kini Berstatus Tanggap Darurat Setelah Salah Satu Warganya Positif Covid-19
Baca: PPP Sarankan Potongan Gaji Anggota DPR untuk Penanganan Virus Corona Didonasikan Lewat BNPB
Baca: Komisi III DPR Rapat Virtual dengan Kapolri Bahas Penanganan Virus Corona
Emil, sapaan akrabnya, juga memastikan potong gaji tersebut akan dilakukan dengan adil dan proporsional.
Ia menambahkan, gaji para ASN Pemprov Jawa Barat nantinya akan disumbangkan untuk mengurangi beban masyarakat.
"Jadi nanti sedang diatur bahwa ASN, Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang PNS, Gubernur, Wakil Gubernur."
"Kalau tidak gaji atau tunjangannya akan kita sumbangkan dengan persentase yang adil dan proporsional," papar Emil.
Emil mengatakan, pemotongan gaji itu juga disesuaikan dengan kemampuan ASN masing-masing.
"Jadi tidak sama, ada rentangnya dan disesuaikan dengan kemampuan akan kita atur seadil mungkin dan seproporsional mungkin," jelasnya.
Selain itu, Ridwan Kamil mengimbau masyakarat yang memiliki kelebihan harta dapat menjadi donatur.
Sehingga, dapat menolong masyarakat yang tidak mampu melalui kesetiakawanan sosial.
Baca: Soal Gaji Cuma 25 Persen di Masa Pandemi Corona, Kapten Bhayangkara FC: Kasihan Pemain Bergaji Kecil
Baca: Cerita Aktor Detri Warmanto Sembuh dari Corona setelah 2 Minggu Karantina Tanpa Minum Obat
Baca: Cerita Warga Surabaya yang Berhasil Sembuh dari Covid-19: Virus Ini Rusak Fisik dan Mental
Ia pun meyakini tidak akan ada penolakan dari para ASN karena gaji mereka yang dipotong selama empat bulan.
Mengingat pendapatan seluruh ASN sudah meningkat sejak Januari 2020.
Ridwan Kamil menyebut, pendapatan mereka yang besar ditambah dengan tunjangan yang meningkat.
"Ini adalah kewajiban bersama kita, jadi tidak ada istilah menolak, tidak menolak."
"ASN Jabar itu sudah mengalami peningkatan pendapatan yang cukup besar sejak Januari 2020 dengan peningkatan tunjangan," kata Emil, dilansir oleh Kompas.com.
Baca: UPDATE Corona Global 31 Maret 2020 Pukul 12.00 WIB: 409 Kasus Baru di Amerika, Total 164.253 Positif
Baca: Pandemi Covid-19 Tak Halangi Indonesia Ekspor Perdana Beras ke Singapura
Menurutnya, pemotongan gaji para ASN tidak akan memberatkan mereka.
Para ASN diyakini masih mampu memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga dengan gaji yang diterima meski pendapatan dipotong.
Emil menambahkan, profesi sebagai ASN masih beruntung dibandingkan pekerjaan lainnya yang belum tentu mendapat gaji sekaligus tunjangan.
"Mungkin saya kira tidak akan memberatkan, mereka masih lebih beruntung dibanding profesi lain," ungkap Ridwan Kamil.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Bengkulu, Firmansyah/Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani)