Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kualitas Udara di Jakarta Membaik, Imbas Social Distancing atau Hujan ?

Pemerintah sejak pertengahan Maret 2020 telah memberlakukan jarak sosial (social distancing), seiring penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di Indo

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kualitas Udara di Jakarta Membaik, Imbas Social Distancing atau Hujan ?
Tribunnews/Irwan Rismawan
Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2020). Jelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), kualitas udara di Jakarta terus membaik seiring dengan minimnya aktivitas di Ibu Kota. Berdasarkan data dari situs pemantauan udara AirVisual.com pada Jumat, 8 April, Jakarta tercatat sebagai kota dengan indeks kualitas udara di angka 41 atau masuk dalam kategori baik. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah sejak pertengahan Maret 2020 telah memberlakukan jarak sosial (social distancing), seiring penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengimbau agar masyarakat untuk melakukan kegiatan di rumah selama masa tanggap Covid-19.

Pandemi Covid-19 memaksa manusia mengurangi kegiatan di luar rumah, sehingga berdampak pada pengurangan laju transportasi dan penurunan polusi.

Baca: Gojek Kembali Aktifkan Layanan GoRide di Luar DKI Jakarta

Pada 28 Maret 2020 Lembaga Penerbangan dan Antaraiksa Nasional (LAPAN) mengelurakan perbedaan kualitas udara setahun lalu dan saat penerapan social distancing.

Dari foto satelit LAPAN menunjukan kualitas udara jauh lebih bersih saat diberlakukan social distancing karena terjadinya penurunan partikel polutan udara di wilayah Indonesia, khususnya di bagian barat.

Namun apa benar kualitas udara mebaik karena social distancing ?

Baca: Ini Kantor Cabang BCA yang Tutup Sementara Selama PSBB di Jakarta

Berita Rekomendasi

Peneliti Pusat Teknologi dan Atmosfer Lapan Nani Cholianawati menyampaikan hasil dari pemantauan satelit, kualitas udara di Jakarta dan kota lainnya di Pulau Jawa pada waktu sebelum dan saat dilakukan social distancing.

Hasilnya memang menunjukan kualitas udara di beberapa kota jauh lebih bersih.

Namun, di beberapa kota lainnya justru mengalami peningkatan.

“Kualitas udara berkaitan erat dengan sumber emisi (asap kendaraan dan asap pabrik),” ujarnya dalam wawancara di sebuah stasiun radio, Kamis (9/4/2020) di kutip dari Instagram @pstalapan.

Aktivitas manusia serta kegiatan industri dan transportasi menghasilkan polutan berbahaya dan gas-gas buangan yang negatif.

Baca: 1,6 Juta Lebih Penduduk Dunia Terjangkit Covid-19, Ini 10 Negara Dengan Kasus Tertinggi

Pencemaran udara berakibat pada kesehatan dan menimbulkan penyakit, seperti sesak napas, batuk, dan penyakit pernapasan lainnya.

Penelitian terbaru menunjukkan terdapat kaitan antara kualitas udara yang buruk terhadap jumlah kematian akibat Covid-19.

“Hal ini berkaitan dengan pengaruh buruk paparan PM2,5 terhadap kesehatan manusia,” katanya.

Hujan juga merupakan faktor meteorologi yang berperan penting dalam pencucian polutan sehingga meningkatkan kualitas udara.

Peneliti LAPAN tersebut belum bisa memastikan mana yang lebih dominan dalam meningkatkan kualitas udara.

“Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, peningkatan kualitas udara tersebut belum terlihat pengaruh mana yang lebih dominan. Apakah hujan atau penerapan social distancing?” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas