Cara Mengelola Utang secara Baik, Pilah Utang Produktif & Konsumtif, Ini Tips dari Bareyn Mochaddin
Berikut tips mengelola utang dengan baik, yakni bisa memilah utang dari sifatnya produktif dan konsumtif.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM – Kebutuhan yang mendesak, apalagi di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia akan mempengaruhi kondisi keuangan.
Kondisi tersebut, membuat orang berpikir untuk mencari pinjaman kepada pihak tertentu guna memenuhi kebutuhan.
Lalu, di tengah wabah covid-19, perlukah berhutang?
Utang dapat digunakan untuk menambah modal usaha dan mencukupi kebutuhan yang mendesak.
Selain itu, utang membantu masa sulit, seperti kondisi darurat seperti saat ini.
“Utang tidak selamanya buruk. Nyatanya, banyak hal yang bisa dibantu karena adanya utang. Namun, utang dilakukan ketika sesuatu mendesak dan tidak bisa lagi ditunda,” tulis Bareyn Mochaddin, Perencana Keuangan Advisor saat Sharing Online melalui WhatsApp, Senin (13/4/2020).
Anda perlu memilah utang yang bersifat produktif dan konsumtif.
Berikut cara mengelola utang secara baik menurut Bareyn Mochaddin:
1. Harus bisa memilah utang dari sifatnya produktif dan konsumtif.
Utang produktif merupakan utang yang digunakan untuk membeli barang yang nilainya terus naik.
Misalnya, KPR, KKB, dan Kredit usaha.
Utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang yang nilainya turun dan tidak memberikan nilai tambahan.
Misalnya, KTA dan pinjaman online.
Utang produktif biasanya membebankan bunga tidak terlalu tinggi, dan kebalikannya utang konsumtif membebankan bunga yang cukup tinggi.
2. Jangan lari dari utang