Anies Baswedan: Kehilangan Pekerjaan Memang Berat, tapi Kehilangan Nyawa Tak Tahu Cara Mengembalikan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara soal keluhan para pekerja informal di wilayah Ibu Kota setelah pembatasan sosial berskala besar
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara soal keluhan para pekerja informal di wilayah Ibu Kota setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.
Sebelumnya, diketahui banyak pekerja informal di DKI Jakarta yang mengeluh kesulitan ekonomi setelah PSBB diterapkan sejak Jumat (10/4/2020) lalu.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menyatakan melindungi nyawa warga lebih penting dibandingkan menjaga kondisi ekonomi.
Meskipun begitu, ia juga tak menampik ingin perekonomian warganya tetap baik di tengah wabah Virus Corona.
• Hari Pertama PSBB Kota Depok, Jalan Akses UI Macet, Simak 20 Titik Pemeriksaannya
• Pedagang Ini Akui Dapat Bansos setelah Viral, Karni Ilyas: Karena Ribut-ribut Terus Disyuting?
Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/4/2020), Anies mulanya menyinggung soal langkah awal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melarang warga beraktivitas di luar rumah.
"Di sisi lain, begitu dilakukan pembatasan sosial bahkan ketika pertengahan Maret sudah mulai mengurangi kegiatan di luar," jelas Anies.
"Saudara-saudara kita, terutama yang tadi bergerak di bidang informal merasakan sekali dampaknya."
Anies menyatakan, dirinya beserta Pemprov DKI Jakarta sangat ingin melindungi warga miskin dari dampak Virus Corona.
Bahkan menurutnya, Pemprov DKI Jakarta ingin memfasilitasi para pedagang kecil agar bisa bekerja meski dalam kondisi wabah Virus Corona.
"Dan kami dari awal di Pemprov DKI itu justru beprihaknya pada mereka yang lemah, mereka yang dipinggirkan atau mereka yang terpinggirkan," ujar Anies.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.